LBJ - Jumlah gelandangan menjadi yang terbanyak terjaring operasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sepanjang April 2025 di Jakarta Barat. Data ini dirilis oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, menyoroti tantangan kompleks dalam penanganan isu sosial di ibu kota.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto, pada Kamis (22/5), mengungkapkan bahwa dari total 113 PMKS yang ditertibkan di wilayahnya, 52 orang di antaranya merupakan gelandangan. Angka ini jauh melampaui kategori PMKS lainnya.

"Selanjutnya, psikotik 38 orang, pengamen tujuh orang dan lainnya pengemis, pak ogah, pemulung dan sebagainya," katanya, merinci jenis-jenis PMKS yang juga berhasil ditertibkan.

Baca juga : Polisi Bekuk Anggota Ormas yang Aniaya dan Sita Ponsel Buruh di Cilandak

Mereka umumnya terjaring di titik-titik rawan yang tersebar di delapan wilayah kecamatan se-Jakarta Barat, seperti perempatan atau lampu merah.

"Misalnya lampu merah Grogol, lampu merah Cengkareng dan titik-titik rawan lainnya," ucap Suprapto, memberikan contoh lokasi-lokasi strategis penertiban.

Suprapto menjelaskan, operasi PMKS ini dilakukan dalam rangka menegakkan Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Perda ini menjadi payung hukum bagi upaya pemerintah daerah menjaga ketertiban dan kebersihan kota.

Baca juga :Bareskrim Hentikan Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Setelah Uji Laboratoris

"PMKS yang terjangkau langsung dibawa petugas dan diserahkan ke Panti Sosial Kedoya untuk mendapat pembinaan," tuturnya, memastikan bahwa mereka yang terjaring operasi akan mendapatkan pembinaan dan bantuan yang diperlukan.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini