Pemprov DKI Jakarta Lanjutkan Normalisasi Ciliwung dengan Penetapan Tiga Lokasi Baru
By Cecep Mahmud
19 May 2025

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi banjir dengan melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung. (dok DPRD DKI Jakarta)
LBJ - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mengatasi banjir dengan melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Tiga penetapan lokasi (penlok) baru telah dikeluarkan oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung. Ketiga wilayah tersebut meliputi Pengadegan, Cawang, dan Cililitan.
"Sungai Ciliwung yang menjadi konstribusi terbesar banjir di Jakarta hampir 40 persen lebih, kita sudah mengeluarkan penloknya di Pengadegan, Cawang, dan Cililitan," ujar Pramono saat ditemui di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (19/5/2025).
Menurut Gubernur, Pemprov DKI kini tengah menunggu surat tugas dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Surat tugas ini diperlukan untuk memulai proses pembebasan lahan.
Pembayaran lahan di segmen Pengadegan ditargetkan dapat terlaksana pada akhir Juni 2025.
"Surat tugas sudah keluar, sekarang bulan Mei, Juni. Paling enggak akhir Juni sudah dilaksanakan pembayaran di segmen Pengadegan,” lanjutnya.
Baca juga: Sidang Gugatan Lisa Mariana Terhadap Ridwan Kamil di PN Bandung Ditunda
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menyatakan anggaran sebesar Rp 98 miliar telah disiapkan untuk proyek ini. Anggaran tersebut berpotensi bertambah dalam pembahasan APBDP 2025 bersama DPRD Jakarta.
“Kami menyiapkan Rp 98 Miliar dan memungkinan akan kita tambah (anggarannya) dan progres pertama yang akan kita laksanakan ada di segmen Pengadegan,” kata Ika.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas SDA Jakarta, Hendri, menjelaskan bahwa pembebasan lahan mencakup 634 bidang tanah seluas total 12,908 hektar. Rinciannya, Cawang memiliki 411 bidang tanah (58.946 meter persegi), Bidara Cina 162 bidang tanah (57.035 meter persegi), dan Pengadegan 61 bidang tanah (13.101 meter persegi).
“Fokus pembebasan lahan untuk normalisasi Ciliwung, yakni Cawang 411 bidang tanah, Bidara Cina 162 bidang tanah, dan Pengadegan 61 bidang tanah,” ungkap Hendri pada Jumat (7/3/2025).
Proyek normalisasi Sungai Ciliwung telah berjalan sejak era Gubernur Joko Widodo. Namun, proyek ini sempat terhambat kendala pembebasan lahan dan penolakan warga di bantaran sungai.
Baca juga: Komisi III DPR Desak Penangkapan Admin Grup FB Fantasi Sedarah
Data terbaru menunjukkan baru 17,17 kilometer dari total rencana 33,69 kilometer yang telah diselesaikan. Sisa 16,52 kilometer masih terkendala pembebasan lahan.
Kepala Unit Pengadaan Tanah Dinas SDA Jakarta, Roedito Setiawan, menyatakan pihaknya akan melakukan konsultasi publik ulang jika ada penolakan warga.
"Namun apabila masih ada yang menolak, maka Pemprov DKI akan membentuk tim kajian keberatan," katanya pada Senin (14/4/2025).
Langkah Pemprov DKI Jakarta dengan menetapkan tiga penlok baru ini diharapkan dapat mempercepat progres normalisasi Sungai Ciliwung. Penyelesaian proyek ini dinilai krusial dalam mengurangi risiko banjir di ibu kota.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini