Menkes Budi Gunadi Sebut Ukuran Celana Jeans 34 Jadi Alarm Kesehatan
By Shandi March
19 May 2025
.jpeg)
Menkes Budi Gunadi Sebut Ukuran Celana Jeans 34 Jadi Alarm Kesehatan. (IG@bgsadikin)
LBJ - Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, memicu diskusi hangat dengan pernyataannya yang menghubungkan ukuran celana jeans dan besaran gaji dengan kesehatan dan intelektualitas seseorang.
Budi menyebutkan bahwa ukuran celana jeans 33-34 dapat menjadi "alarm" peringatan terhadap risiko kematian dini. Ia menjelaskan bahwa penyampaian informasi terkait indeks massa tubuh (BMI) mungkin kurang dipahami oleh masyarakat luas, sehingga ia memilih menggunakan ukuran lingkar celana sebagai perbandingan yang lebih mudah dicerna.
"Gini, ini saya, tuh, kalau diomongin suka salah. Gini ya, liver ini, kalau lemak itu kita makan, normalnya masuk di bawah kulit subcutaneous. Kalau dari situ lebih, dia nempel ke organ [lain seperti] jantung, liver. Itu namanya visceral fat, ini bahaya," ujar Budi usai rapat kerja di Komisi IX DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5).
Baca juga : Komisi III DPR Desak Penangkapan Admin Grup FB Fantasi Sedarah
Menkes Budi memperingatkan tentang bahaya lemak yang menempel di organ-organ vital, yang dapat memicu peradangan dan berpotensi merusak organ tersebut. Ia tidak hanya menyoroti ukuran celana, tetapi juga menekankan pentingnya menjaga BMI di bawah 24 dan lingkar perut yang ideal, yaitu di bawah 90 cm untuk pria dan di bawah 80 cm untuk wanita.
Selain itu, Budi menganjurkan masyarakat untuk mengatur pola makan dengan berhenti makan sebelum kenyang dan rutin berolahraga setidaknya lima kali seminggu selama 30 menit setiap sesi.
Lebih lanjut, Menkes Budi juga mengaitkan kondisi kesehatan dan kepintaran seseorang dengan tingkat pendapatan. Ia berpendapat bahwa orang dengan gaji Rp15 juta per bulan cenderung lebih sehat dan pintar dibandingkan dengan orang yang berpenghasilan Rp5 juta per bulan.
Baca juga : Pulang dari Barak, Siswa Purwakarta Bikin Haru Orang Tua
"Apa sih bedanya orang yang gajinya Rp15 juta sama Rp5 juta? Cuma dua. Satu, dari Rp15 juta pasti lebih sehat dan lebih pintar. Kalau dia enggak sehat dan enggak pintar, enggak mungkin gajinya Rp15 juta, pasti gajinya Rp5 juta," kata Budi dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (17/5).
Pernyataan ini ia sampaikan dalam konteks visi Indonesia menjadi negara maju pada 2045, di mana kesehatan dan pendidikan masyarakat memegang peranan penting. Budi menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi tersebut dengan memastikan kesehatan masyarakat terjaga sehingga pendapatan per kapita dapat meningkat menjadi US$14 ribu atau sekitar Rp15 juta.
"Kalau dia pintar saja, tapi enggak sehat, sama juga. Kalau dia sehat, tapi enggak pintar, sama juga. Jadi harus sehat dan pintar," ujarnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini