LBJ - Serangan darat terbaru yang dilancarkan pasukan Israel di Rafah, Gaza selatan, pada Sabtu (4/5/2024) menewaskan sedikitnya 24 warga Palestina. Serangan ini terjadi di tengah upaya mediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang difasilitasi oleh Mesir dan Qatar.

Menurut Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Israel telah mengajukan "proposal balasan" setelah Hamas menyatakan menerima rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir dan Qatar.

Namun, di tengah upaya diplomatik tersebut, serangan militer Israel terus berlanjut.

Warga Palestina di Gaza kembali merayakan Idul Fitri dalam kondisi memprihatinkan. Bulan Ramadan yang baru saja berakhir dilalui dengan minimnya pasokan makanan, akibat blokade yang dilakukan Israel.

Baca juga: Trump Janji AS Akan Bantu Myanmar Pasca Gempa Dahsyat 7,7 SR

Kondisi ini menambah penderitaan warga Gaza yang telah mengalami kerusakan infrastruktur dan kehilangan tempat tinggal akibat konflik berkepanjangan.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai lebih dari 50.277 jiwa, dengan 114.095 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza memperkirakan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 61.700 jiwa, termasuk ribuan orang yang masih hilang di bawah reruntuhan.

Baca juga: Israel Serang Beirut, Gencatan Senjata dengan Hizbullah Terancam Gagal

Konflik ini bermula dari serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sedikitnya 1.139 warga Israel dan menyandera lebih dari 200 orang. Sejak saat itu, Israel melancarkan serangan balasan yang masif ke Gaza, menyebabkan kehancuran dan korban jiwa dalam skala besar.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan terbatasnya akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. Masyarakat internasional terus menyerukan gencatan senjata dan solusi damai untuk mengakhiri konflik ini.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini