×
image

Trump Janji AS Akan Bantu Myanmar Pasca Gempa Dahsyat 7,7 SR

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 29 Mar 2025

Korban gempa tergeletak diluar rumah sakit  di wilayah Naypyidaw, ibu kota Myanmar. (foto X/@theinformant_x)

Korban gempa tergeletak diluar rumah sakit di wilayah Naypyidaw, ibu kota Myanmar. (foto X/@theinformant_x)


LBJ - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS akan memberikan bantuan kepada Myanmar pasca gempa bumi bermagnitudo 7,7 yang mengguncang negara tersebut pada Jumat (28/3/2025), menewaskan lebih dari 150 orang dan melukai ratusan lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump saat menjawab pertanyaan wartawan di Ruang Oval terkait permintaan bantuan dari junta militer Myanmar.

“Ini mengerikan,” ujar Trump sebagaimana dilansir AFP, Sabtu (29/3).

Trump menyatakan pihaknya telah menghubungi pemerintah Myanmar.

“Ini benar-benar buruk, dan kami akan membantu. Kami telah berbicara dengan negara itu.”

Gempa besar yang mengguncang Myanmar dan sebagian Thailand pada Jumat lalu menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur, memperparah krisis kemanusiaan di negara yang telah empat tahun dilanda perang saudara.

Baca juga: Korban Jiwa Gempa Myanmar Diprediksi Tembus 10 Ribu Orang, Junta Militer Tetapkan Status Darurat

Kepala junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, dalam pidato yang disiarkan oleh media pemerintah, secara terbuka mengundang “negara mana pun, organisasi mana pun” untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

Permintaan ini tergolong jarang, mengingat Myanmar berada dalam isolasi diplomatik sejak kudeta militer 2021.

Infrastruktur dan sistem kesehatan Myanmar dalam kondisi rentan akibat konflik berkepanjangan yang dipicu oleh perebutan kekuasaan militer. Hal ini membuat penanganan bencana menjadi sangat terbatas.

Di sisi lain, Amerika Serikat selama beberapa tahun terakhir terus menyerukan agar junta Myanmar melakukan reformasi, termasuk membebaskan tahanan politik dan mengurangi kekerasan terhadap warga sipil.

Baca juga: Gempa Dahsyat 7,7 M Guncang Myanmar, Menara 30 lantai Runtuh, 3 Orang Tewas

Meski demikian, di tengah bencana ini, pemerintahan Trump menunjukkan sikap kemanusiaan dengan menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan. Komitmen ini menandai titik penting dalam hubungan AS dan Myanmar yang selama ini tegang.

Sementara itu, junta Myanmar terus menjalin kedekatan dengan Rusia. Min Aung Hlaing diketahui bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow awal bulan ini. Keduanya membahas kerja sama, termasuk rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir kecil di Myanmar dengan dukungan Rusia.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post