Korban Jiwa Gempa Myanmar Diprediksi Tembus 10 Ribu Orang, Junta Militer Tetapkan Status Darurat
By Shandi March
29 Mar 2025
.jpeg)
Gempa bumi kuat bermagnitud 7.7 melanda bagian tengah Myanmar. (X@mynewshub)
LBJ - Korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) diperkirakan bisa melampaui angka 10 ribu orang. Prediksi ini berasal dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), yang mengeluarkan peringatan merah terkait kemungkinan "jumlah korban yang tinggi dan kerusakan yang luas."
Hingga Jumat (28/3) malam, junta militer Myanmar mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa tersebut telah mencapai 144 orang. Namun, laporan CNN menyebutkan bahwa angka tersebut berpotensi meningkat seiring dengan upaya evakuasi dan pencarian korban di bawah reruntuhan.
Gempa kuat ini tidak hanya dirasakan di Myanmar, tetapi juga berdampak luas hingga ke Thailand dan China. Guncangan terasa di Bangkok dan wilayah selatan Thailand, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah demi menyelamatkan diri.
Sementara itu, laporan dari Pusat Jaringan Gempa China (China Earthquake Networks Center/CENC) menyebutkan bahwa getaran gempa juga mencapai Yunnan, wilayah barat daya China.
Baca juga :Gempa Dahsyat 7,7 M Guncang Myanmar, Menara 30 lantai Runtuh, 3 Orang Tewas
Status Darurat Ditetapkan di Myanmar dan Thailand
Pemerintah Myanmar segera mengambil tindakan dengan menetapkan status darurat di sejumlah wilayah terdampak, termasuk Sagaing, Mandalay, Bago, Shan bagian timur, dan Magway. Status darurat juga diberlakukan di Naypyidaw, ibu kota negara tersebut, tempat kediaman para pemimpin junta militer.
Dampak gempa yang besar turut memengaruhi Thailand. Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengumumkan status darurat di Bangkok akibat dampak gempa yang terasa cukup kuat.
"Pemerintah Thailand mengumumkan keadaan darurat di Bangkok," demikian laporan dari AFP.
Rumah sakit di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, dilaporkan kewalahan menangani lonjakan pasien akibat gempa ini. AFP melaporkan bahwa rumah sakit tersebut memiliki kapasitas 1.000 tempat tidur, namun banyak pasien terpaksa dirawat di luar gedung karena ruangan yang penuh.
Beberapa pasien mengalami luka serius, sementara yang lain tampak tergeletak tak berdaya di halaman rumah sakit. Situasi ini semakin diperburuk dengan kerusakan infrastruktur medis akibat gempa.
Baca juga :Bandara Soekarno-Hatta Catat 178 Ribu Pemudik di Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Junta Militer Myanmar Minta Bantuan Internasional
Menghadapi krisis ini, junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan dari komunitas internasional.
"Kami ingin komunitas internasional memberi bantuan kemanusiaan sesegera mungkin," kata juru bicara junta, Zaw Min Tun, dalam pernyataannya di rumah sakit Naypyidaw.
Zaw Min Tun menemani kepala junta Min Aung Hlaing dalam kunjungan ke rumah sakit ibu kota untuk memantau kondisi korban. Selain itu, ia juga menyerukan donasi darah bagi para korban yang dirawat di Mandalay, Naypyidaw, dan Sagaing.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini