Israel telah menghancurkan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, satu-satunya fasilitas perawatan kanker di Gaza, dalam serangan udara pada Jumat (22/3). Fasilitas yang rusak parah sejak Oktober 2023 ini merupakan rumah sakit utama yang merawat hingga 30.000 pasien kanker setiap tahunnya.

Serangan tersebut memicu kecaman dari berbagai pihak internasional, yang menilai aksi ini sebagai pelanggaran hukum humaniter internasional.

Ledakan besar yang menghancurkan rumah sakit ini juga merusak sekolah kedokteran yang bersebelahan. Rekaman yang diunggah online memperlihatkan bola api besar dan asap mengepul dari lokasi tersebut.

Serangan ini terjadi saat Israel mengumumkan perluasan operasinya di Koridor Netzarim, dekat dengan lokasi rumah sakit, serta memblokir pergerakan di Jalan Salah al-Din, jalur utama di Gaza.

Baca juga: Serangan Udara Israel Guncang Lebanon, Menewaskan Lima orang

Dikutip dari Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, melaporkan bahwa penghancuran rumah sakit ini telah menghilangkan satu-satunya tempat pengobatan bagi pasien kanker di Gaza.

Pasien-pasien yang sebelumnya mengandalkan fasilitas ini kini terpaksa mencari perawatan di tengah eskalasi militer yang mematikan.

Rumah sakit ini telah mengalami kerusakan sejak serangan udara Israel pada 30 Oktober 2023, dan sejak 1 November 2023, rumah sakit ini terpaksa tutup karena kekurangan bahan bakar.

Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas, meskipun tanpa memberikan bukti.

Serangan ini menambah daftar panjang penghancuran fasilitas medis di Gaza, yang dikecam keras oleh komunitas internasional.

Kementerian Luar Negeri Turki menyebut penghancuran ini sebagai bagian dari kebijakan Israel untuk membuat Gaza tidak dapat dihuni dan menggusur paksa rakyat Palestina.

Baca juga: Ribuan Warga Israel Turun ke Jalan Tolak Pemecatan Kepala Shin Bet dan Perang

Kementerian Kesehatan Gaza mengecam serangan tersebut sebagai "perilaku kriminal" dan menilai aksi ini sebagai bagian dari penghancuran sistematis infrastruktur kesehatan Gaza.

Rumah sakit tersebut merupakan satu-satunya fasilitas terakreditasi di Gaza untuk pengobatan kanker, dan telah memberikan layanan medis kepada ribuan pasien setiap tahunnya.

Selain serangan terhadap rumah sakit, serangan udara Israel di Gaza Utara juga menyebabkan lima anak-anak tewas saat tiba di Rumah Sakit Arab al-Ahli, yang dikenal juga sebagai Rumah Sakit Baptis.

Serangan udara hampir tanpa henti ini menambah jumlah korban jiwa dan melukai banyak warga sipil.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini