Hamas Siap Bebaskan Tawanan Israel-Amerika Edan Alexander
By Cecep Mahmud
16 Mar 2025

Hamas siap serahkan tawanan Israel-Amerika, Edan Alexander. (Foto X/@Bring_Daughters)
LBJ - Kelompok Palestina Hamas mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan tawanan Israel-Amerika Edan Alexander serta menyerahkan jenazah empat warga negara ganda lainnya. Keputusan ini muncul setelah pembicaraan tidak langsung dengan Israel yang dimediasi oleh pihak ketiga.
Dalam pernyataan resmi pada Jumat (15/3), Hamas menyatakan telah menerima proposal dari mediator untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata.
“Kami telah menyetujui pembebasan tentara Israel Edan Alexander, yang juga berkewarganegaraan Amerika, bersama dengan jenazah empat orang lainnya yang memiliki kewarganegaraan ganda,” demikian pernyataan kelompok tersebut.
Israel Tuding Hamas Lakukan 'Perang Psikologis'
Pemerintah Israel menanggapi pernyataan Hamas dengan tuduhan bahwa kelompok tersebut terlibat dalam "perang psikologis".
Baca juga: Serangan Israel di Beit Lahiya Gaza Tewaskan Sembilan Orang, Termasuk Tiga Wartawan
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Hamas menolak kerangka kerja yang diajukan oleh utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff.
“Sementara Israel menerima kerangka kerja Witkoff, Hamas tetap teguh dalam penolakannya dan tidak bergeming sedikit pun,” kata pernyataan resmi Israel.
Negosiasi antara kedua pihak masih berlangsung di ibu kota Qatar, Doha. Israel juga telah mengirim tim negosiator untuk melanjutkan perundingan, meskipun tidak ada indikasi kesepakatan segera tercapai.
Krisis Kemanusiaan Memburuk di Gaza
Blokade total Israel terhadap Gaza semakin memperburuk kondisi kemanusiaan. Sejak 2 Maret, Israel menutup akses bantuan, menyebabkan 2,3 juta warga Gaza mengalami kelangkaan pangan dan pasokan medis yang kritis.
Sementara itu, Olga Cherevko dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menggambarkan situasi sebagai “mengkhawatirkan di berbagai tingkatan.”
“Harapan yang muncul saat gencatan senjata dimulai kini tergantikan oleh ketakutan bahwa persediaan akan segera habis,” ujar Cherevko.
Ia memperingatkan bahwa kondisi dapat memburuk dengan cepat jika pasokan bantuan tidak segera dipulihkan.
Baca juga:Trump Usir Duta Besar Afrika Selatan, Ebrahim Rasool, dari AS
Selain itu, Israel telah memutus aliran listrik ke pabrik desalinasi utama, mengancam pasokan air minum bagi 600.000 warga Gaza.
Organisasi hak asasi manusia menuduh Israel melakukan pelanggaran hukum internasional dengan membatasi akses air dan makanan bagi warga sipil.
Jumlah Korban Perang Terus Bertambah
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 48.524 orang tewas dan 111.955 lainnya terluka akibat perang yang berlangsung sejak Oktober 2023. Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 jiwa.
Di sisi lain, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan 1.139 orang tewas di Israel, dengan lebih dari 200 orang ditawan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini