×
image

Serangan Israel di Beit Lahiya Gaza Tewaskan Sembilan Orang, Termasuk Tiga Wartawan

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 16 Mar 2025

Sembilan warga Palestina tewas akibat serangan Israel di wilayah Beit Lahiya, Gaza Utara. (foto X/@hodrimey1071)

Sembilan warga Palestina tewas akibat serangan Israel di wilayah Beit Lahiya, Gaza Utara. (foto X/@hodrimey1071)


LBJ - Setidaknya sembilan orang, termasuk tiga wartawan, tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Beit Lahiya, Gaza utara, pada Sabtu (16/3). Media Palestina melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan tim penyelamat yang didampingi wartawan dan fotografer.

Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina menyebut bahwa para jurnalis yang menjadi korban sedang mendokumentasikan upaya bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak perang.

Organisasi tersebut mendesak mediator internasional untuk menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar segera melaksanakan gencatan senjata yang telah disepakati.

Israel Tolak Gencatan Senjata Permanen

Israel hingga saat ini menolak negosiasi terkait fase kedua gencatan senjata dengan Hamas, yang mengharuskan pembicaraan tentang penghentian perang secara permanen. Meskipun perundingan gencatan senjata terus berlanjut, masing-masing pihak tetap teguh pada pendiriannya.

Baca juga: Trump Usir Duta Besar Afrika Selatan, Ebrahim Rasool, dari AS

Berdasarkan keterangan jurnalis Al Jazeera, Nour Odeh, mengatakan bahwa Hamas bersikeras agar akhir perang dimasukkan dalam pembicaraan, bukan hanya kesepakatan sementara.

“Masih ada kesenjangan yang sangat besar dalam perundingan ini,” katanya.

Tanggapan Hamas dan Israel

Hamas mengecam serangan di Beit Lahiya sebagai “pembantaian mengerikan” dan bagian dari “kejahatan perang Israel terhadap rakyat Palestina”.

Mereka menyebut serangan ini sebagai eskalasi berbahaya yang mengabaikan hukum internasional.

Sementara itu, militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan “dua teroris yang mengoperasikan pesawat tak berawak yang mengancam tentara Israel”.

Mereka juga menyebut bahwa beberapa orang yang mengumpulkan peralatan drone kemudian menjadi target serangan. Namun, Israel tidak memberikan bukti terkait klaim tersebut.

Krisis Kemanusiaan di Gaza Memburuk

Serangan udara ini terjadi di tengah memburuknya krisis kemanusiaan akibat blokade bantuan oleh Israel. Sejak 2 Maret, Israel menghentikan masuknya semua bantuan ke Gaza, meningkatkan risiko kelaparan dan penderitaan bagi penduduk setempat.

Baca juga: PBB: Israel Lakukan Tindakan Genosida terhadap Warga Palestina di Gaza

Israel juga memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi, yang mengancam ketersediaan air minum. Organisasi hak asasi manusia menuduh Israel melakukan pelanggaran hukum internasional dengan sengaja membatasi akses air di Gaza.

Menurut Niku Jafarnia dari Human Rights Watch (HRW), tindakan Israel dalam menghentikan pasokan air dan menghancurkan infrastruktur air di Gaza merupakan bentuk “tindakan genosida”.

Ia juga menyebut bahwa Israel telah menghentikan masuknya material perbaikan yang dibutuhkan untuk membangun kembali fasilitas air yang rusak.

Jumlah Korban Perang Terus Meningkat

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa hingga saat ini, setidaknya 48.543 warga Palestina telah tewas dan 111.981 lainnya terluka akibat serangan Israel. Kantor Media Pemerintah Gaza bahkan memperbarui angka korban menjadi lebih dari 61.700 jiwa, dengan ribuan lainnya masih hilang di bawah reruntuhan.

Kondisi ini semakin memperburuk kehidupan warga Gaza, terutama di bulan suci Ramadan. Banyak keluarga yang kesulitan mendapatkan makanan untuk berbuka puasa, menambah penderitaan akibat perang yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post