×
image

Trump Ancam Hamas, Dukung Israel Perburuk Krisis Gaza

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 07 Mar 2025

Warga Gaza, terancam kelaparan akibat blokade bantuan kemanuasiaan yang dilakukan Israel. (foto X/@PBI_PS)

Warga Gaza, terancam kelaparan akibat blokade bantuan kemanuasiaan yang dilakukan Israel. (foto X/@PBI_PS)


LBJ - Hamas mengecam ancaman terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap kelompok tersebut, dengan menyebutnya sebagai bentuk dukungan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghindari ketentuan gencatan senjata dan memperketat blokade di Jalur Gaza.

"Ancaman berulang Trump terhadap rakyat kami merupakan bentuk dukungan kepada Netanyahu untuk menghindari perjanjian dan memperketat pengepungan dan kelaparan terhadap rakyat kami," kata juru bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanou pada Kamis, seperti dilaporkan Reuters.

Pernyataan ini muncul setelah Trump mengunggah serangkaian pernyataan di media sosial pada Rabu, mendesak Hamas untuk segera membebaskan semua sandera, termasuk yang telah meninggal.

"Jika kalian tidak melakukannya, semuanya BERAKHIR bagi kalian," tulis Trump.

Baca juga: Misi Militer Israel di Gaza Gagal, Panglima Baru Diresmikan

Ia juga berjanji akan mengirimkan "semua yang dibutuhkan Israel untuk menyelesaikan tugasnya" dan memperingatkan bahwa tidak ada anggota Hamas yang akan selamat jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Trump juga menyampaikan pesan kepada warga Gaza, menyebut bahwa "masa depan yang indah menanti," tetapi hanya jika mereka tidak terus menyandera orang.

"Jika kalian melakukannya, kalian MATI!" lanjutnya.

Pernyataan Trump datang setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa utusan AS telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas. Langkah ini menandai perubahan kebijakan AS, yang selama puluhan tahun menolak bernegosiasi dengan Hamas, yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Washington.

Pejabat keamanan Mesir mengonfirmasi bahwa pembicaraan tersebut juga dihadiri oleh mediator dari Mesir dan Qatar.

Gencatan senjata Israel-Hamas yang dimulai pada Januari mengatur pembebasan sandera dalam dua tahap. Namun, setelah tahap pertama berakhir pada Sabtu, Israel memperketat blokade terhadap Gaza dan menuntut pembebasan sandera tanpa negosiasi lebih lanjut.

Baca juga: Bom Bunuh Diri Guncang Pakistan, 12 Warga Sipil Tewas Termasuk 7 Anak

Palestina memperingatkan bahwa blokade ini dapat memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, yang dihuni oleh sekitar 2,3 juta orang.

Warga Palestina di Gaza mengecam pernyataan Trump, terutama usulannya agar mereka direlokasi dan wilayah itu dikembangkan sebagai "Riviera Timur Tengah."

“Rumah saya sudah tidak ada lagi, pekerjaan saya juga sudah tidak ada lagi, tetapi saya tidak akan membiarkan Trump menggusur kami,” kata Mohamed Abou Azb, warga Khan Younis.

Warga lainnya, Abdallah Abu Rizk, menegaskan bahwa mereka akan tetap tinggal di tanah mereka.

"Kami akan tetap bertahan sampai mati di tanah kami," katanya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post