×
image

Trump Ancam Hamas dan Rakyat Gaza, Desak Pembebasan Tawanan Israel

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 06 Mar 2025

Donald Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap Hamas dan rakyat Gaza, menuntut pembebasan semua tawanan Israel yang masih ditahan di wilayah tersebut. (foto X/@Trumph)

Donald Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap Hamas dan rakyat Gaza, menuntut pembebasan semua tawanan Israel yang masih ditahan di wilayah tersebut. (foto X/@Trumph)


LBJ - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap Hamas dan rakyat Gaza, menuntut pembebasan semua tawanan Israel yang masih ditahan di wilayah tersebut. Melalui unggahan di media sosial pada Rabu, Trump memperingatkan bahwa akan ada "nasib buruk" jika tuntutannya tidak dipenuhi.

"Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekaranglah saatnya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan," tulis Trump.

Selain memperingatkan Hamas, Trump juga mengarahkan pesannya kepada warga Gaza. "Masa depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera mereka. Jika Anda melakukannya, Anda MATI! Buatlah keputusan yang CERDAS," lanjutnya.

Baca juga: Trump Terapkan Tarif Baru untuk Meksiko, Kanada, dan China

Ancaman Trump dan Konteks Politik

Pernyataan Trump muncul di tengah keterlibatan Washington dalam pembicaraan dengan Hamas mengenai nasib para tawanan Israel. Namun, Trump sendiri telah menyerukan pemindahan paksa seluruh penduduk Gaza dan menyatakan bahwa AS harus "memiliki" wilayah Palestina.

Tidak jelas bagaimana "masa depan yang indah" yang dijanjikan Trump bagi warga Gaza dapat direalisasikan mengingat seruannya untuk pemindahan populasi. Trump sebelumnya juga menegaskan bahwa warga Palestina tidak akan diizinkan kembali ke wilayah tersebut setelah pemindahan terjadi.

Seruan Trump: "Shalom Hamas"

Dalam unggahan lainnya, Trump menekankan ultimatum terhadap Hamas. "'Shalom Hamas' berarti Halo dan Selamat Tinggal – Anda dapat memilih. Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda," tulisnya.

Trump juga mengecam praktik penyimpanan jenazah oleh Hamas, menyebutnya sebagai tindakan "sakit dan bejat." Ia berjanji akan mengirimkan dukungan penuh kepada Israel untuk menumpas Hamas jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Baca juga: Mesir Usulkan Rencana Rekonstruksi Gaza, Didukung Liga Arab

"Aku akan mengirim Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan selamat jika kalian tidak melakukan apa yang aku katakan," ancam Trump lebih lanjut.

Situasi di Gaza dan Respons Internasional

Saat ini, Israel masih menahan ratusan jenazah warga Palestina sebagai alat tawar-menawar dalam negosiasi, sebuah praktik yang dikenal sebagai nekroviolence. Sementara itu, Hamas bersikeras bahwa para tawanan hanya akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang menyeluruh.

Kesepakatan awal antara Israel dan Hamas telah berakhir pekan lalu, tetapi Israel menolak melanjutkan tahap berikutnya yang dapat mengarah pada gencatan senjata permanen. Pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu—yang mendapat dukungan dari Trump—lebih memilih untuk memperpanjang perundingan demi membebaskan lebih banyak tawanan tanpa memberikan jaminan penghentian perang.

Baca juga: Zelenskyy Ingin Perbaiki Hubungan dengan Trump Pasca Penghentian Bantuan Militer

Sementara itu, Israel terus memperketat blokade terhadap Gaza dengan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, bahan bakar, dan obat-obatan. Kebijakan ini memicu kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta berbagai negara di dunia.

Di sisi lain, Netanyahu kini menghadapi surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas dugaan kejahatan perang di Gaza, termasuk penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post