Negara-Negara Arab dan Kelompok HAM Kecam Israel atas Pemblokiran Bantuan ke Gaza
By Cecep Mahmud
04 Mar 2025

Penghentian bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel membuat anak-anak Gaza semakin menderita. (foto X@sahabatalaqsha)
LBJ - Beberapa negara Arab dan kelompok hak asasi manusia mengecam keputusan Israel untuk menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Keputusan ini dianggap sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata dan hukum internasional, serta dinilai menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Israel memblokir bantuan ke Gaza pada Minggu, setelah tahap pertama gencatan senjata dengan Hamas berakhir. Langkah ini meningkatkan kekhawatiran akan krisis pangan dan kesulitan lain selama bulan suci Ramadan.
Kecaman dari Negara-Negara Arab
Mesir, Qatar, Arab Saudi, dan Yordania secara resmi mengkritik keputusan Israel tersebut.
- Mesir melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk keras pemblokiran bantuan dan menyebutnya sebagai pelanggaran Konvensi Jenewa Keempat serta prinsip-prinsip agama.
- Qatar menyatakan bahwa menggunakan makanan sebagai senjata perang adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Doha juga menyerukan tekanan internasional agar Israel menjamin akses bantuan kemanusiaan yang aman.
- Arab Saudi menyebut pemblokiran bantuan sebagai bentuk hukuman kolektif yang bertentangan dengan prinsip hukum humaniter internasional.
- Yordania memperingatkan bahwa tindakan Israel dapat memperburuk situasi di Gaza dan menyalakan kembali ketegangan di wilayah tersebut.
Baca jugaIsrael Hentikan Bantuan ke Gaza, Ancam Hamas Jika Gencatan Senjata Tak Diperpanjang
Reaksi Organisasi Hak Asasi Manusia
Organisasi HAM dan lembaga kemanusiaan juga menanggapi keras kebijakan Israel ini.
- Komite Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memperingatkan bahwa tanpa bantuan, masyarakat Gaza berada dalam ancaman kelaparan ekstrem.
- Dewan Pengungsi Norwegia menyatakan bahwa kebijakan Israel dapat mendorong penduduk Gaza hingga ke "titik kehancuran."
- Al Jazeera melaporkan bahwa infrastruktur air dan rumah sakit di Gaza sudah dalam kondisi kritis, dan tanpa bantuan medis serta makanan, situasi akan semakin memburuk.
Hamas Tolak Usulan Gencatan Senjata Baru
Di tengah ketegangan ini, Hamas menolak usulan baru gencatan senjata yang diajukan oleh Amerika Serikat dan didukung Israel. Hamas menilai proposal tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang mengharuskan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Israel sebelumnya mengusulkan perpanjangan gencatan senjata hingga Ramadan dan Paskah Yahudi pada 20 April, dengan syarat Hamas membebaskan tawanan secara bertahap. Namun, Hamas menolak dan tetap menuntut penghentian perang secara permanen.
Dampak dan Konteks Internasional
Perang antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 48.380 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak. Konflik ini juga telah menyebabkan Gaza mengalami kehancuran total.
Baca juga: Israel Gempur Gaza, Empat Orang Tewas Saat Gencatan Senjata Berakhir
Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Selain itu, Israel juga sedang menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Keputusan Israel untuk memblokir bantuan ke Gaza semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung, serta menambah tekanan diplomatik terhadap Tel Aviv dari komunitas internasional.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini