LBJ – Pengamat dan pegiat sosial, Islah Bahrawi, kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan keputusannya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari perusahaan swasta. Keputusan ini diambil sebagai bentuk protes terhadap dugaan praktik kecurangan dalam distribusi BBM milik PT Pertamina Patra Niaga.

Dalam unggahan di media sosialnya, Islah menyoroti kasus dugaan pengoplosan BBM yang dilakukan oleh sejumlah pejabat Pertamina.

Ia menegaskan bahwa memilih BBM swasta bukan hanya soal harga, tetapi juga prinsip dan kepedulian terhadap masyarakat yang lebih membutuhkan subsidi.

Islah Bahrawi mengungkapkan bahwa BBM dari perusahaan swasta memang lebih mahal dibandingkan BBM dari Pertamina.

Namun, menurutnya, keputusan ini adalah langkah sadar untuk tidak turut membebani anggaran negara.

“Lebih mahal tapi tidak membebani subsidi negara,” tulis Islah dalam cuitannya di platform media sosial X.

Baca juga : Kejagung Klarifikasi Isu BBM Oplosan, Pertamina Pastikan Kualitas Pertamax Terjaga

Tak hanya itu, Islah juga menegaskan bahwa dirinya enggan ikut serta dalam sistem yang menurutnya telah dikotori oleh praktik korupsi.

“Plus tidak memberi makan sindikat tikus curut,” tambahnya.

Seperti diketahui, kasus korupsi dalam distribusi BBM telah menyeret sembilan tersangka dari berbagai perusahaan.

Modus operandi yang digunakan adalah mengoplos Pertalite dengan RON 90 agar menyerupai Pertamax dengan RON 92.

Akibatnya, masyarakat harus membayar lebih mahal untuk BBM yang kualitasnya tidak sesuai standar.

Kasus ini pun memicu kemarahan publik, terutama setelah beberapa pengguna kendaraan melaporkan kerusakan mesin akibat penggunaan Pertamax yang diduga telah dioplos.

Sejumlah pengguna media sosial membagikan foto-foto kondisi mesin kendaraan mereka yang rusak akibat BBM yang tidak murni.

Baca juga :Ini Komen Fajar Nugros Soal Korupsi BBM Pertamina, Pertalite Disulap Jadi Pertamax

Keputusan Islah Bahrawi untuk beralih ke BBM swasta mendapatkan beragam respons dari masyarakat.

Banyak netizen yang mendukung langkah tersebut sebagai bentuk protes terhadap dugaan permainan mafia BBM di dalam Pertamina.

“Setuju, selama masih ada mafia BBM, lebih baik cari alternatif lain meskipun lebih mahal,” ujar seorang pengguna media social X.

Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa solusi terbaik bukan hanya berpindah ke BBM swasta, tetapi juga menuntut transparansi dan reformasi di tubuh Pertamina agar tidak terjadi lagi praktik kecurangan yang merugikan masyarakat luas.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini