LBJ - Kasus korupsi minyak mentah yang melibatkan Pertamina kini menuai kemarahan publik. Skandal ini mengungkap fakta mengejutkan bahwa tersangka utama, RS, diduga melakukan manipulasi pembelian bahan bakar dengan mengklaim membeli RON 92, padahal yang sebenarnya didapatkan adalah RON 90.

Temuan tersebut memicu berbagai reaksi keras, termasuk dari sutradara ternama Fajar Nugros. Dalam cuitannya di media sosial X, ia mengungkapkan kekesalannya terkait dampak yang mungkin terjadi akibat praktik curang tersebut terhadap kendaraan masyarakat.

"Berapa juta orang yg kendaraannya rusak? Pantes perusahaan negara kita ngga ada yang semaju Petronas, SQ dll. Begini kelakuan," tulisnya pada Selasa, 25 Februari 2025.

Diketahui bahwa perusahaan minyak asal Malaysia, Petronas, dikenal memiliki standar pengelolaan energi yang lebih transparan dan maju dibandingkan dengan perusahaan milik negara Indonesia.

Baca juga : Personel Brimob Dikerahkan ke Bengkulu Selatan Pascaputusan MK

Kasus ini memunculkan pertanyaan besar tentang sistem pengawasan yang seharusnya dilakukan oleh otoritas terkait.

Bagaimana mungkin bahan bakar dengan kadar oktan lebih rendah bisa dijual sebagai bahan bakar premium tanpa terdeteksi lebih awal?

Fajar Nugros juga menyinggung tentang kepercayaan masyarakat terhadap distribusi BBM bersubsidi.

"Kita beli Pertamax supaya nggak makan subsidi. Biar untuk yang membutuhkan. Malah dikasihnya Pertalite juga," lanjutnya dalam cuitan tersebut.

Banyak masyarakat yang memilih membeli BBM non-subsidi seperti Pertamax untuk memberikan kesempatan kepada kelompok yang lebih membutuhkan agar bisa mengakses BBM bersubsidi seperti Pertalite.

Baca juga : Tiga Pabrik Besar di Bekasi Bakal Tutup, Ribuan Buruh Terancam PHK Massal

Namun, dengan adanya praktik manipulasi ini, kepercayaan masyarakat terhadap distribusi energi menjadi terguncang.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini