Netanyahu Dukung Rencana AS untuk Gaza, Negara-Negara Arab Menolak
By Cecep Mahmud
18 Feb 2025

Netanyahu menegaskan dukungannya terhadap rencana Trump untuk Gaza. (Foto X)
LBJ - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan komitmennya terhadap rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih Jalur Gaza dan menggusur warga Palestina. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, berada di Arab Saudi guna membahas usulan yang ditentang oleh negara-negara Arab tersebut.
Dalam pernyataannya pada Senin (19/2), Netanyahu menegaskan dukungannya terhadap rencana Presiden AS Donald Trump untuk membentuk "Gaza yang berbeda" pasca-perang. Ia juga menegaskan bahwa baik Hamas maupun Otoritas Palestina tidak akan memiliki kendali atas Gaza setelah konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan dan menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina.
Pernyataan ini disampaikan sehari setelah pertemuan Netanyahu dengan Marco Rubio di Yerusalem. Dalam pertemuan tersebut, Netanyahu memuji “visi berani Trump untuk masa depan Gaza.”
Baca juga: Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Dua Orang dan Lukai Empat Lainnya
Namun, rencana ini memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia yang menilai upaya pengambilalihan Gaza serta pengusiran paksa warga Palestina sebagai pelanggaran hukum internasional dan bentuk pembersihan etnis.
Direktorat Baru untuk "Keberangkatan Sukarela" Warga Palestina
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan pembentukan direktorat khusus untuk mendukung "keberangkatan sukarela" warga Palestina dari Gaza.
Unit Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) Israel telah mengajukan proposal agar penduduk Gaza yang ingin bermigrasi ke negara ketiga diberikan "bantuan ekstensif," termasuk pengaturan keberangkatan melalui laut, udara, dan darat.
Reaksi Negara-Negara Arab
Negara-negara Arab secara luas menentang rencana AS dan Israel. Arab Saudi tengah memimpin upaya diplomasi Arab untuk menawarkan alternatif, seperti pendanaan rekonstruksi Gaza oleh negara-negara Teluk dengan mengesampingkan Hamas dari pemerintahan.
Dalam pertemuannya dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, Rubio menegaskan bahwa AS tetap terbuka terhadap usulan dari negara-negara Arab. Namun, ia menegaskan bahwa “satu-satunya rencana saat ini adalah rencana Trump.”
Baca juga: Trump Ingin Rusia Kembali ke G7, Dorong Pembentukan G8
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka.
Gencatan Senjata Gaza Tahap Kedua
Kabinet keamanan Israel sedang mempertimbangkan kelanjutan tahap kedua gencatan senjata dengan Hamas. Pada tahap ini, Hamas diharapkan akan membebaskan tawanan Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina, gencatan senjata yang lebih lama, serta penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Namun, kelompok sayap kanan Israel, termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan keluar dari koalisi Netanyahu jika perang tidak dilanjutkan.
Netanyahu sendiri menghadapi tekanan dari berbagai pihak. Di satu sisi, ia ingin mendukung rencana Trump untuk mengosongkan Gaza dari warga Palestina. Di sisi lain, ia mendapat desakan dari keluarga sandera Israel yang masih ditahan oleh Hamas.
Editor media Israel Local Call, Meron Rapoport, menyatakan bahwa tahap kedua kesepakatan gencatan senjata dapat mengakhiri perang dan membuka kemungkinan pembebasan tahanan politik Palestina, seperti Marwan Barghouti. Hal ini dinilai sulit diterima oleh Israel.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini