Serangan Udara Israel di Lebanon Selatan Tewaskan Dua Orang dan Lukai Empat Lainnya
By Cecep Mahmud
16 Feb 2025

Serangan udara Israel di Lebanon, menewaskan dua orang dan melukai empat perempuan. (Foto X/@GabrielaAlbore7)
LBJ - Sebuah serangan udara Israel menghantam sebuah mobil di Distrik Iqlim al-Tuffah, Lebanon selatan, pada Sabtu malam (17/2). Serangan tersebut menewaskan dua orang dan melukai empat perempuan, menurut laporan Kantor Berita Nasional (NNA).
Serangan terjadi sekitar pukul 19.20 waktu setempat (17.20 GMT). Sebuah pesawat tak berawak Israel menembakkan rudal berpemandu ke mobil tersebut, menyebabkan kendaraan terbakar dan menewaskan kedua penumpangnya.
Korban Luka Dibawa ke Rumah Sakit
Empat perempuan dari kotamadya Arab Salim, Distrik Nabatieh, mengalami luka-luka saat melintas di daerah itu saat serangan terjadi. Tiga di antaranya adalah saudara kandung. Mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Nabih Berri di kota Nabatieh untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Israel Bebaskan 369 Tahanan Palestina dalam Pertukaran dengan Hamas
Israel Sebut Sasaran Adalah Anggota Hizbullah
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam unggahannya di media sosial X, menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan seorang operasi utama di unit udara Hizbullah di Lebanon selatan.
Menurut Adraee, target serangan tersebut berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Israel dalam beberapa minggu terakhir. Ia juga dituduh terlibat dalam serangan pesawat tak berawak yang dikirim ke wilayah Israel.
Gencatan Senjata yang Rawan Dilanggar
Perjanjian gencatan senjata antara Hizbullah dan militer Israel telah diberlakukan sejak 27 November 2024, menghentikan bentrokan yang berlangsung lebih dari satu tahun akibat perang di Gaza.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Israel harus menarik pasukannya dari wilayah Lebanon dalam 60 hari, sementara tentara Lebanon bertanggung jawab atas keamanan di sepanjang perbatasan dan wilayah selatan. Namun, setelah periode awal berakhir pada 27 Januari 2025, Israel belum sepenuhnya menarik pasukannya.
Baca juga: Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel dalam Pertukaran Gencatan Senjata
Pada 27 Januari, pemerintahan sementara Lebanon mengumumkan perpanjangan gencatan senjata hingga 18 Februari 2025. Namun, meski gencatan senjata diperpanjang, serangan Israel di wilayah Lebanon masih terus berlangsung dengan alasan ancaman keamanan.
Dampak dan Potensi Eskalasi
Serangan terbaru ini semakin meningkatkan ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon. Hizbullah belum memberikan tanggapan resmi, tetapi serangan ini berpotensi memicu eskalasi baru di kawasan tersebut.
Meski ada tekanan internasional untuk menegakkan gencatan senjata, konflik antara Israel dan Hizbullah masih jauh dari kata selesai. Perkembangan lebih lanjut akan bergantung pada bagaimana kedua belah pihak merespons serangan ini dalam beberapa hari mendatang.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini