Houthi Ancam Serang Israel jika Gencatan Senjata Gaza Dilanggar
By Cecep Mahmud
12 Feb 2025

Houthi ancam Israel, jika Gencatan senjata Gaza dilanggar. (foto X/@Currentreport1)
LBJ - Kelompok Houthi di Yaman menyatakan siap melancarkan serangan terhadap Israel jika negara itu mengingkari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas dan melanjutkan agresinya terhadap Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh pemimpin Houthi, Abdel-Malik al-Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Selasa.
"Tangan kami sudah siap di pelatuk," ujar al-Houthi, menegaskan kesiapan kelompoknya untuk melakukan intervensi militer kapan saja jika terjadi eskalasi terhadap Gaza.
Houthi Tingkatkan Ancaman di Tengah Goyahnya Gencatan Senjata
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah barat Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, telah aktif melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial dan militer di Laut Merah sejak November 2023. Serangan ini mereka lakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca juga: Hasil Pertemuan Trump dan Raja Yordania: Perbedaan Sikap Soal Gaza Tetap Kuat
Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ini juga telah menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke Israel. Namun, mereka mulai membatasi serangan setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Kesepakatan ini, yang terdiri dari tiga tahap, saat ini berada dalam tahap pertama. Namun, sejumlah pelanggaran yang dilakukan Israel, termasuk pembatasan bantuan dan serangan terhadap warga sipil, membuat perjanjian tersebut semakin rapuh.
Kondisi Gaza Makin Memburuk, Hamas Hentikan Pembebasan Tawanan
Hamas menyatakan pada Senin bahwa mereka akan menghentikan pembebasan tawanan Israel karena Israel melanggar kesepakatan. Beberapa pelanggaran yang disebutkan Hamas antara lain pembunuhan terhadap warga sipil, pembatasan evakuasi medis bagi korban luka, serta kurangnya pasokan bantuan ke Gaza.
Meski demikian, Hamas menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen pada perjanjian selama Israel juga menghormati kesepakatan tersebut.
Trump dan Netanyahu Dorong Kembali Serangan terhadap Gaza
Ketegangan semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump memberikan ultimatum bahwa jika Hamas tidak membebaskan semua tawanan Israel sebelum Sabtu siang, ia akan mengusulkan pembatalan gencatan senjata.
"Jika mereka tidak membebaskannya tepat waktu, semua taruhan dibatalkan," ujar Trump.
Baca juga: Israel Perintahkan Kesiapan Militer Setelah Hamas Tunda Penyerahan Sandera
Pernyataan ini segera didukung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Setelah mengadakan rapat kabinet selama empat jam, Netanyahu menyatakan bahwa militer Israel siap melanjutkan serangan besar-besaran ke Gaza jika kesepakatan tidak dipenuhi.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan telah memerintahkan pasukannya untuk meningkatkan kesiapan tempur di dalam dan sekitar Jalur Gaza.
Krisis Kemanusiaan di Gaza Semakin Parah
Di tengah ancaman eskalasi konflik, situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak perang dimulai, lebih dari 48.219 warga Palestina telah tewas. Infrastruktur di wilayah itu hancur, sebagian besar penduduk mengungsi, dan ratusan ribu orang kini berada di ambang bencana kemanusiaan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini