Trump akan Tarik AS dari Dewan HAM PBB, UNRWA Kembali Jadi Sorotan
By Cecep Mahmud
05 Feb 2025

Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan akan menandatangani perintah eksekutif pada Selasa untuk menarik AS dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan UNRWA. (foto X/@MyRightToExist)
LBJ - Donald Trump berencana memutus hubungan AS dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Langkah ini dilakukan saat PM Israel, Benjamin Netanyahu, berkunjung ke Gedung Putih.
Presiden AS, Donald Trump, dikabarkan akan menandatangani perintah eksekutif pada Selasa untuk menarik AS dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan UNRWA. Media AS seperti Politico dan NPR melaporkan rencana ini.
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan, keputusan ini diambil demi melindungi kepentingan AS dan Israel.
“Kami tidak akan berkontribusi pada lembaga yang bias terhadap sekutu kami,” ujarnya.
Baca juga: Trump dan Netanyahu Bahas Rencana AS Ambil Alih Gaza
Langkah ini bukan yang pertama. Pada 2018, Trump menarik AS dari dewan yang sama. Nikki Haley, utusan AS saat itu, menyebut dewan tersebut memiliki “bias kronis” terhadap Israel. Dewan ini bertugas meninjau catatan HAM negara anggota PBB, termasuk AS.
Saat kunjungan Netanyahu, Trump juga diperkirakan menandatangani larangan pendanaan untuk UNRWA. UNRWA adalah badan PBB yang membantu pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, dan wilayah lain.
Netanyahu, kritikus lama UNRWA, mengapresiasi langkah Trump. Dia menyebut UNRWA sebagai lembaga yang memperpanjang konflik dengan Palestina.
“Menghapus UNRWA adalah kunci perdamaian,” kata Netanyahu di Gedung Putih.
Baca juga: Netanyahu Bertemu Trump: Diskusikan Gencatan Senjata dan Isu Regional
UNRWA menghadapi tekanan sejak 2023, ketika AS menghentikan dana tahunan sebesar $300 juta hingga $400 juta. Larangan ini muncul setelah tuduhan Israel bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada Oktober 2023. Namun, penyelidikan independen belum menemukan bukti kuat.
UNRWA menyediakan pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan untuk jutaan warga Palestina. Menurut laporan PBB, serangan Israel selama 15 bulan terakhir menewaskan 272 staf UNRWA. Beberapa sekolah UNRWA yang menjadi tempat pengungsian juga hancur.
Tanpa dukungan AS, program bantuan ini terancam berhenti. Gaza, yang baru saja mengalami gencatan senjata rapuh, sangat bergantung pada UNRWA untuk proses pemulihan.
Baca juga: Warga Jenin Takut Menguburkan Keluarga yang Tewas Akibat Serangan Israel
Trump dan Netanyahu akan membahas fase baru kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun, Trump mengatakan belum ada jaminan bahwa gencatan senjata ini akan bertahan lama.
“Kami akan lihat apa yang terjadi,” kata Trump kepada media.
Jika penarikan resmi dilakukan, AS diperkirakan semakin menjauh dari kebijakan multilateralisme global dan memicu reaksi dari komunitas internasional.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini