Netanyahu Bertemu Trump: Diskusikan Gencatan Senjata dan Isu Regional
By Cecep Mahmud
03 Feb 2025

Kunjungan Netanyahu bertujuan membahas tahap kedua gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas. (foto X)
LBJ - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba di Amerika Serikat, Senin (3/2), untuk bertemu Presiden Donald Trump. Kunjungan ini bertujuan membahas tahap kedua gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas.
Kesepakatan tahap pertama telah membebaskan 33 tawanan Israel dan hampir 2.000 tahanan Palestina. Netanyahu menegaskan bahwa diskusi kali ini diharapkan mengarah pada pembebasan sisa tawanan serta upaya menuju perdamaian jangka panjang.
“Kami akan berbicara tentang kemenangan atas Hamas, pembebasan sandera, dan ancaman Iran,” ujar Netanyahu sebelum keberangkatannya dari Bandara Tel Aviv.
Baca juga: Israel Hancurkan 23 Bangunan di Jenin, Palestina Kutuk Tindakan Brutal
Pertemuan yang dijadwalkan berlangsung di Gedung Putih pada Selasa (4/2) menjadi kesempatan pertama Netanyahu bertemu Trump sejak dilantik kembali. Netanyahu juga menyebut bahwa kunjungannya ini membuktikan kuatnya hubungan Israel dan AS.
“Fakta bahwa saya adalah pemimpin asing pertama yang bertemu Presiden Trump menunjukkan kekuatan aliansi kami,” tegasnya.
Namun, kunjungan ini tidak hanya berfokus pada gencatan senjata Gaza. Agenda lain termasuk pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang telah lama menjadi isu internasional. Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan Israel, mendesak Netanyahu untuk memperkuat klaim Israel di wilayah tersebut.
“Kita harus memperkuat cengkeraman di tanah air kita di Yudea dan Samaria,” kata Smotrich.
Baca juga: Hamas Bebaskan Tiga Tawanan Israel, 183 Tahanan Palestina Pulang
Profesor Scott Lucas dari University College Dublin menyoroti bahwa kesepakatan tahap kedua menghadapi tantangan besar.
“Ada empat tekanan utama di sekitar Netanyahu dan Trump,” katanya.
Pertama, dari kelompok sayap kanan di Israel yang menolak kesepakatan dan menginginkan operasi militer penuh di Gaza. Kedua, Israel ingin semua sandera segera dibebaskan.
Ketiga, Hamas menolak upaya Israel untuk melucuti pengaruh mereka. Keempat, Trump yang ingin menjadi pembawa perdamaian tetapi memiliki pendekatan kontroversial, seperti mendorong relokasi warga Gaza ke negara-negara Arab.
Meski kesepakatan tahap kedua sedang dibahas, Trump memberikan pernyataan skeptis.
“Saya tidak yakin apakah gencatan senjata ini akan bertahan,” katanya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini