×
image

Lima Negara Arab Tolak Usulan Trump Terkait Pemindahan Warga Palestina

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 02 Feb 2025

Lima negara Arab menolak keras usulan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. (foto X)

Lima negara Arab menolak keras usulan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. (foto X)


LBJ - Para menteri luar negeri dari lima negara Arab menegaskan penolakan terhadap seruan Presiden AS Donald Trump. Seruan itu meminta Mesir dan Yordania menampung warga Palestina dari Gaza.

Pada Sabtu lalu, para menteri luar negeri dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, serta perwakilan Otoritas Palestina dan Liga Arab, mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka menolak keras usulan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.

Seruan tersebut dilontarkan oleh Presiden Donald Trump. Mesir dan Yordania, yang menjadi target utama usulan, bersama negara-negara Arab lainnya menegaskan sikap bersatu menolak rencana itu.

Baca juga: Trump dan Isu Pembersihan Etnis Gaza: Provokasi atau Realita?

Penolakan resmi diumumkan dalam pertemuan yang berlangsung pada Sabtu. Pernyataan bersama tersebut menyoroti pernyataan Trump yang sebelumnya ia sampaikan pada minggu lalu.

Para menteri luar negeri menilai bahwa usulan Trump mengancam stabilitas kawasan. Mereka menyebut bahwa pengusiran paksa warga Palestina dapat memperburuk konflik dan menghilangkan harapan perdamaian.

“Kami menegaskan penolakan terhadap segala bentuk pelanggaran hak-hak Palestina,” bunyi pernyataan bersama tersebut.

Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, menegaskan bahwa rakyat Mesir tidak akan menerima pemindahan tersebut. 

Baca juga: Trump Tetapkan Kembali Houthi Sebagai Organisasi Teroris Asing

“Pengusiran rakyat Palestina adalah ketidakadilan yang tidak dapat kami tanggung,” ujarnya tegas.

Donald Trump mengatakan Mesir dan Yordania seharusnya menerima warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan Israel selama 15 bulan. Trump bahkan menekankan bahwa bantuan AS kepada Mesir dan Yordania menjadi alasan keduanya harus bekerja sama.

Yousef Munayyer dari Arab Center Washington DC mengatakan bahwa usulan Trump menyerupai upaya pembersihan etnis. 

“Ini melanggar norma dan hak dasar,” katanya.

Namun, para menteri luar negeri menegaskan kesediaan untuk bekerja sama dengan Trump demi mencapai solusi damai berdasarkan konsep dua negara.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post