LBJ - Sebanyak 110 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel hari ini. Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Masyarakat Tahanan Palestina mengonfirmasi bahwa sebagian besar dari mereka akan tiba di Radana, Ramallah, sekitar pukul 12 siang waktu setempat.

“Langkah ini memberi harapan bagi keluarga tahanan lainnya,” ujar juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina.

Di antara yang dibebaskan, terdapat 30 anak-anak dan beberapa tahanan terkenal, termasuk Zakaria Zubeidi. Zubeidi, 49 tahun, adalah mantan pemimpin Brigade Martir Al-Aqsa dan pendiri The Freedom Theatre di kamp pengungsi Jenin.

Baca juga: Pertukaran Tahanan Israel-Palestina: Kemenangan Simbolis di Tengah Reruntuhan Gaza

Zubeidi pernah menjadi sosok sentral dalam pemberontakan Palestina antara tahun 2000 dan 2005. Pada 2021, ia melarikan diri dari penjara Israel dengan lima tahanan lainnya, sebelum akhirnya ditangkap kembali.

Selain pembebasan ini, Hamas juga melepaskan delapan tahanan, termasuk tiga warga Israel. Namun, 20 tahanan Palestina dikirim ke pengasingan di luar wilayah Palestina.

Sementara itu, situasi di Jenin tetap tegang. Operasi militer Israel yang telah berlangsung selama dua minggu telah menewaskan 16 warga Palestina. Ribuan orang masih ditahan di penjara Israel, termasuk mereka yang berada dalam penahanan administratif tanpa pengadilan.

Baca juga: UNRWA Dilarang Beroperasi di Gaza: Nasib Jutaan Pengungsi Dipertaruhkan

“Penyiksaan terhadap tahanan Palestina, khususnya mereka yang berasal dari Gaza, telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan,” tegas laporan Addameer dan kelompok HAM lainnya.

Pembebasan tahanan ini menjadi momen penting bagi keluarga Palestina yang telah lama menunggu. Namun, situasi keamanan di Tepi Barat dan Gaza tetap berisiko.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini