×
image

Warga Gaza Tolak Relokasi: “Ini Tanah Kami, Kami Tidak Akan Pergi”

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 29 Jan 2025

Warga Gaza menolak rencana relokasi yang diusulkan oleh Donald Trump. (foto X/@gazanotice)

Warga Gaza menolak rencana relokasi yang diusulkan oleh Donald Trump. (foto X/@gazanotice)


LBJ - Ribuan warga Palestina kembali ke Gaza utara setelah gencatan senjata rapuh dengan Israel. Mereka menolak rencana relokasi yang diusulkan oleh Donald Trump. Warga menegaskan bahwa tanah mereka bukan untuk ditinggalkan.

Saqr Maqdad dan keluarganya meninggalkan kamp pengungsian Khan Younis pada Minggu malam. Mereka berjalan ke Gaza utara, tempat rumah mereka berada, meskipun wilayah itu hancur akibat perang.

“Kami akan kembali ke tempat kami tumbuh besar, tanah yang menyimpan kenangan kami,” kata Saqr.

Sekitar 200.000 warga Palestina kembali ke Gaza utara setelah 15 bulan perang. Mereka menempuh perjalanan berat hanya dengan membawa sedikit barang.

Baca juga: Melawan Lelah dan Kehancuran: Perjuangan Warga Palestina Menuju Kota Gaza

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyarankan warga Palestina dipindahkan ke Yordania atau Mesir. Namun, warga Gaza menolak usulan tersebut.

“Pembicaraan Trump tentang pemindahan kami adalah khayalan belaka,” kata Saqr. “Ini rumah kami, dan kami akan tinggal di sini.”

Bagi mereka, perjalanan kembali ke utara adalah bentuk perlawanan.

Di Khan Younis, Abu Suleiman Zawaraa, seorang petani berusia 76 tahun, membersihkan ladangnya yang hancur akibat perang.

“Saya telah membersihkan tujuh dunam puing-puing dengan tangan,” katanya. “Ini tanah saya, dan tidak seorang pun dapat mengambilnya dari saya.”

Baca juga: Israel Langgar Gencatan Senjata: Anak 5 Tahun Tewas di Gaza Tengah

Ia menegaskan bahwa bertahan di Gaza adalah bentuk perjuangan.

Serangan Israel sejak Oktober 2023 menyebabkan lebih dari 46.700 warga Palestina tewas. Sebanyak 1,9 juta orang mengungsi, dan sebagian besar bangunan hancur.

Namun, warga tetap menolak meninggalkan tanah mereka.

“Masyarakat yang telah bertahan selama 15 bulan dibombardir tidak akan pernah setuju untuk dipindahkan,” ujar Abu Suleiman.

Bagi mereka, meninggalkan Gaza berarti mengkhianati sejarah dan identitas mereka.

Israa Mansour, ibu empat anak, juga menolak relokasi.

“Kami menolak untuk pergi, bukan karena kami tidak punya pilihan, tetapi karena ini adalah rumah kami,” katanya.

Namun, ia berharap pemimpin Palestina memberikan bantuan agar warga bisa bertahan.

“Bagaimana kita bisa melawan pengungsian jika kita tidak memiliki kebutuhan dasar hidup?” ujarnya.

Baca juga: Donald Trump Teken Larangan Transgender, Militer AS Jadi Sorotan

Analis politik Hani al-Aqqad mengatakan bahwa warga Palestina selalu menolak pengusiran.

“Kembali ke wilayah utara adalah penolakan yang jelas terhadap relokasi paksa,” katanya.

Ia menegaskan bahwa warga Gaza memiliki hubungan mendalam dengan tanah mereka.

“Trump dan yang lainnya gagal memahami Palestina,” ujarnya.

“Warga Palestina tidak akan pernah meninggalkan tanah mereka.”***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post