Hamas Serahkan Daftar Sandera Israel, Kesepakatan Gencatan Senjata Terus Berlanjut
By Cecep Mahmud
27 Jan 2025

Proses penyerahan 4 tentara wanita Israel kepada Palang Merah Internasional (tangkap layar)
LBJ - Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menyerahkan daftar sandera Israel kepada mediator perjanjian gencatan senjata Gaza pada Senin (27/1). Langkah ini menandai perkembangan signifikan dalam proses pertukaran sandera antara kedua pihak yang tengah berkonflik.
Sebelumnya, Hamas mengonfirmasi akan membebaskan tiga sandera Israel, termasuk Arbel Yehud, seorang perempuan sipil, sebelum Jumat pekan ini. Dua sandera lainnya adalah Agam Berger, seorang tentara, serta seorang warga sipil yang tidak disebutkan namanya.
Menteri Luar Negeri Qatar, yang bertindak sebagai mediator, menyatakan Israel sebagai imbalannya akan mengizinkan ribuan pengungsi Palestina kembali ke Gaza utara mulai Senin pagi.
Baca juga: Setelah 15 Bulan Derita, Warga Palestina Pulang ke Gaza Utara
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melalui pernyataan resminya pada Minggu (26/1), menyampaikan bahwa langkah ini penting demi memulihkan keamanan kedua belah pihak.
“Kami akan memastikan semua sandera kami kembali, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal,” ujar Netanyahu dalam postingan di X.
Kantor Perdana Menteri juga menegaskan tidak akan ada toleransi terhadap pelanggaran perjanjian.
Kesepakatan ini tidak hanya mencakup pembebasan sandera, tetapi juga memungkinkan 650.000 warga Palestina yang telah mengungsi selama lebih dari 15 bulan untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara. Sebelumnya, wilayah tersebut mengalami kerusakan parah akibat serangan udara dan darat Israel.
Di jalan-jalan Gaza, terlihat warga menggunakan truk, mobil, dan becak yang penuh dengan kasur, makanan, serta perlengkapan lainnya. Mereka bergegas kembali ke rumah mereka di utara yang telah lama ditinggalkan.
Baca juga: Presiden Abbas Tolak Rencana Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania
Dalam perjanjian yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir serta didukung Amerika Serikat, Israel menyetujui langkah pemulangan warga Palestina. Namun, ketegangan sempat meningkat karena Israel menuduh Hamas tidak memberikan informasi yang memadai tentang sandera yang masih hidup.
Hamas mengklaim telah menyerahkan daftar sandera Israel yang akan dibebaskan dalam tahap pertama. Di antaranya adalah Arbel Yehud, seorang perempuan yang diculik dari rumahnya di kibbutz pada serangan Hamas 7 Oktober 2023.
Meski begitu, Israel menegaskan akan terus memantau pelaksanaan kesepakatan ini untuk memastikan tidak ada penyimpangan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini