Amerika Serikat Raup Keuntungan Besar dari Perang Gaza
By Cecep Mahmud
26 Jan 2025

Penjualan senjata Amerika Serikat mencapai rekor baru pada tahun 2024, di tengah ketegangan global dan konflik Gaza. (foto X/@front_ukrainian)
LBJ - Penjualan senjata Amerika Serikat mencapai rekor baru pada tahun 2024, di tengah ketegangan global dan konflik Gaza. Angka ini menunjukkan bagaimana perang di Gaza memberikan keuntungan ekonomi besar bagi AS melalui industri militer mereka.
Rekor Penjualan Senjata AS Tahun 2024
Penjualan peralatan militer Amerika Serikat pada tahun 2024 melonjak hingga $318,7 miliar, naik 29 persen dibanding tahun sebelumnya. Departemen Luar Negeri AS menyebutkan angka ini sebagai rekor tertinggi, dengan kontribusi besar dari penjualan langsung oleh perusahaan senjata yang mencapai $200,8 miliar.
Salah satu transaksi terbesar adalah penjualan jet tempur senilai $18,8 miliar ke Israel, meskipun negara itu menghadapi tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Gaza. Selain itu, $23 miliar dialokasikan untuk jet F-16 dan peningkatan pesawat militer Turki, serta $2,5 miliar untuk tank M1A2 Abrams ke Rumania.
Baca juga: Hamas-Israel Tukar Tawanan, Ketegangan Masih Memuncak
Ketegangan regional dan konflik bersenjata, seperti perang di Gaza dan invasi Rusia ke Ukraina, disebut menjadi pemicu utama. Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa senjata adalah "alat penting kebijakan luar negeri" untuk mendukung keamanan regional dan global.
Namun, kritik tajam datang dari berbagai pihak. Human Rights Watch dan mantan pejabat pemerintah AS menuduh pemerintahan Biden sadar membiayai dugaan genosida di Gaza. Konflik ini telah menewaskan lebih dari 47.200 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Dampak Perang Gaza Bagi AS
Meskipun perang Gaza memicu kecaman internasional, Amerika Serikat justru menuai keuntungan ekonomi dari konflik tersebut. ProPublica melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken tetap menyetujui transfer senjata ke Israel meski ada peringatan soal pelanggaran HAM.
Baca juga: Serangan Artileri Israel di Rafah Tewaskan Dua Warga Palestina
Seorang analis keamanan, John Michaels, mengatakan, “Konflik seperti di Gaza menciptakan pasar besar bagi industri militer AS. Ini memperkuat posisi AS sebagai pemasok senjata utama dunia.”
Kontraktor Pertahanan Banjir Pesanan
Permintaan senjata dari AS terus melonjak seiring dengan perang di Gaza dan konflik global lainnya. Lonjakan pesanan senjata pada tahun 2024 juga memaksa produsen senjata AS untuk meningkatkan produksi. Peluru artileri, kendaraan lapis baja, dan pencegat rudal Patriot menjadi produk yang paling diminati.
Pemerintah di seluruh dunia berlomba memperkuat persenjataan mereka. Sementara itu, AS juga berupaya mengisi ulang stok senjatanya yang banyak terkuras akibat pengiriman ke Ukraina.
Keuntungan Ekonomi dan Kritik Internasional
Industri senjata AS mendapat keuntungan besar dari situasi ini, tetapi kritik dari kelompok HAM dan pakar internasional terus mencuat. Mereka menuduh AS memprioritaskan keuntungan ekonomi daripada hak asasi manusia.
“Perang ini tidak hanya menghancurkan Gaza, tetapi juga menunjukkan bagaimana konflik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi negara tertentu,” ujar Sarah Thompson, peneliti HAM di Human Rights Watch.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini