×
image

Heboh Shandi Marta Praja Bela Pemasangan Pagar Laut: Disebut Sudah Di-DO: Nama UMT Dicatut

  • image
  • By Shandi March

  • 22 Jan 2025

Shandi Martha Praja (baju merah) koordinator JRP sedang bicara dalam diskusi pemasangan pagar laut (Instagram @medsos_tangerang)

Shandi Martha Praja (baju merah) koordinator JRP sedang bicara dalam diskusi pemasangan pagar laut (Instagram @medsos_tangerang)


LBJ - Sosok Shandi Marta Praja menjadi perbincangan hangat setelah perannya dalam polemik pemasangan pagar laut di Kabupaten Tangerang mencuat ke publik. Sebagai Koordinator Jaringan Rakyat Pantura (JRP), Shandi sempat mengaku sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Namun, fakta baru terungkap bahwa ia telah di-drop out (DO) dari kampus tersebut sejak tahun akademik 2021/2022.

Dalam dialog yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi, Shandi menyatakan bahwa pagar laut dibangun atas inisiatif masyarakat pesisir untuk menciptakan sumber penghidupan baru melalui penjualan kerang bambu. Namun, pengakuannya sebagai mahasiswa aktif UMT dibantah langsung oleh pihak kampus.

Baca juga : Walhi Desak Pemerintah Batalkan SHGB di Pagar Laut Tangerang

Pihak Kampus Angkat Bicara

Korry Elyana, dosen Ilmu Komunikasi UMT, mengonfirmasi bahwa Shandi bukan lagi mahasiswa aktif.

“Kalau dilihat dari statusnya, dia sudah di-DO. Saya tidak mengerti kenapa dia masih menyangkutpautkan nama UMT. Mungkin dia merasa bangga jadi mahasiswa UMT, atau memang sengaja memanfaatkan nama universitas,” ungkapnya dikutip LBJ dari instagram @ medsos_tangerang.

Menurut Korry, tindakan Shandi yang menggunakan nama UMT dalam isu kontroversial seperti proyek pagar laut telah mencoreng citra kampus.

“Sebenarnya, kalau status mahasiswanya sudah dihapus, kita harus mempertahankan nama baik UMT. Ini masalah serius karena dia membawa nama UMT tanpa izin, bahkan dalam isu yang sangat kontroversial,” tegasnya.

Baca juga : Menteri KKP Perintahkan Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang

Polemik pemasangan pagar laut ini semakin rumit setelah nama UMT ikut terseret. Shandi diduga memanfaatkan nama kampus untuk memperkuat posisinya dalam mendukung proyek tersebut.

Korry juga menyayangkan tindakan Shandi yang dianggap merugikan kampus.

“Kalau memang Sandi membela proyek ini, itu sangat disayangkan. Apalagi dia sudah bukan mahasiswa UMT. Dia tidak punya alibi untuk mengatasnamakan kampus,” tandasnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post