LBJ - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan kesiapan Otoritas Palestina (PA) untuk mengelola Gaza pascaperang. Dalam pernyataan resmi yang diterbitkan kantor berita Wafa, PA menyatakan akan bertanggung jawab penuh atas wilayah Gaza.

"Di bawah arahan Presiden Abbas, pemerintah Palestina telah menyelesaikan semua persiapan untuk memikul tanggung jawab penuh di Gaza," ungkap pernyataan tersebut, Jumat (tanggal belum disebutkan).

Pernyataan ini datang di tengah ketidakpastian mengenai masa depan pemerintahan di Gaza. Hamas telah menguasai Gaza sejak 2007, sementara PA, yang didominasi Fatah, hanya mengelola Tepi Barat. Di pihak lain, Israel tetap menolak peran baik Hamas maupun PA di Gaza.

Baca juga: Netanyahu Tegaskan Hak Israel untuk Memulai Perang Kembali

Pernyataan Abbas disampaikan setelah gencatan senjata diumumkan antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata ini menjadi peluang bagi PA untuk kembali berperan di Gaza.

PA menegaskan kembali pentingnya penghentian kekerasan dan penarikan penuh Israel dari Gaza. Presiden Abbas juga menyebut pemulihan layanan dasar dan rekonstruksi pascaperang sebagai prioritas utama.

"Kami memiliki rencana 100 hari untuk memulihkan Gaza," kata Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa dalam kunjungannya ke Brussels, seperti dilaporkan Kantor Berita Belga.

Baca juga: Usai Perdebatan Sengit, Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata Gaza

PA telah menyusun langkah strategis, termasuk melibatkan Uni Eropa (UE) untuk memantau perbatasan Rafah. Mustafa juga meminta dukungan UE dalam memasok bantuan dan mengembalikan stabilitas.

Namun, tantangan besar tetap ada, terutama karena Israel belum memiliki sikap pasti mengenai pemerintahan pascaperang Gaza. Menlu AS, Antony Blinken, sempat mengungkapkan dukungan agar PA memimpin Gaza.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini