×
image

Usai Perdebatan Sengit, Kabinet Israel Setujui Gencatan Senjata Gaza

  • image
  • By Shandi March

  • 18 Jan 2025

Warga Palestina mengekspresikan kegembiraannya akan kabar Israel Gencatan Senjata dengan Hamas yang berlaku 19 Januari 2025. (Foto :X@joe_pride888)

Warga Palestina mengekspresikan kegembiraannya akan kabar Israel Gencatan Senjata dengan Hamas yang berlaku 19 Januari 2025. (Foto :X@joe_pride888)


LBJ - Israel akhirnya menyetujui kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera dalam rapat yang berlangsung hingga malam hari pada Jumat (17/1). Keputusan ini diambil setelah debat yang berlangsung berjam-jam di kabinet menteri yang terdiri dari 33 orang. Menurut pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel, gencatan senjata ini dijadwalkan mulai berlaku pada Minggu (19/1).

Gencatan senjata yang disetujui ini akan dilakukan dalam tiga fase yang direncanakan secara bertahap.

Fase pertama, yang akan berlangsung selama 43 hari, akan fokus pada pembebasan sandera perempuan, anak-anak, dan lansia, serta penghentian serangan militer dan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sejumlah sandera, terutama yang rentan, akan menjadi prioritas pembebasan.

Baca juga : Israel Gelar Voting Penentuan Gencatan Senjata dengan Hamas

Fase kedua bertujuan untuk mengakhiri perang dengan melibatkan pembebasan sandera pria oleh Hamas, dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.

Sementara itu, fase ketiga akan melibatkan pemulangan jenazah atau sisa-sisa tubuh para sandera yang tewas dalam peristiwa ini, serta rekonstruksi Gaza yang dilanda kehancuran parah.

Kesepakatan Setelah Negosiasi di Doha, Qatar

Sebelum keputusan akhir diambil oleh kabinet Israel, rapat dewan keamanan Israel terlebih dahulu digelar. Dalam rapat ini, mereka mempertimbangkan berbagai aspek politik, keamanan, dan kemanusiaan.

"Setelah menimbang semua aspek politik, keamanan, dan kemanusiaan; dan pemahaman bahwa kesepakatan yang diusulkan mendukung tercapainya tujuan perang," demikian keterangan kabinet keamanan, dikutip dari CNN.

Baca juga : Tolak Gencatan Senjata Menteri Israel Ancam Hengkang dari Pemerintahan

Rencana gencatan senjata ini juga memperoleh dukungan karena dianggap sebagai langkah yang sesuai dengan tujuan perang yang telah ditetapkan.

Selain itu, kesepakatan ini terwujud setelah tim negosiasi Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata dalam pembicaraan yang digelar di Doha, Qatar.

Konflik yang dimulai pada Oktober 2023 ini telah mengakibatkan lebih dari 46.000 orang meninggal dan memaksa jutaan orang mengungsi. Gencatan senjata ini diharapkan menjadi awal dari perdamaian yang lebih langgeng, meskipun tantangan besar masih akan dihadapi dalam implementasinya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post