Gencatan Senjata Gaza: Israel dan Hamas Sepakati Langkah Bersejarah
By Cecep Mahmud
16 Jan 2025
warga Palestina merayakan gencatan senjata di depan mesjid Al-aqsa. (X/@munir79892007)
LBJ - Mediator Qatar mengumumkan bahwa Israel dan Hamas akhirnya mencapai kesepakatan untuk menghentikan konflik berdarah yang berlangsung selama 15 bulan di Jalur Gaza. Kesepakatan ini mencakup pertukaran tawanan dan penarikan pasukan Israel, yang akan dilaksanakan dalam tiga tahap.
Pengumuman Kesepakatan
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengungkapkan bahwa gencatan senjata ini akan dimulai pada Minggu, 19 Januari.
“Kesepakatan ini adalah hasil dari negosiasi panjang dan upaya bersama berbagai pihak,” katanya dalam konferensi pers di Doha pada hari Rabu.
Mediator Amerika Serikat dan Mesir turut mengonfirmasi keberhasilan ini. Presiden AS Joe Biden menyebut kesepakatan ini sebagai hasil dari “diplomasi yang gigih.” Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi juga menyambut baik perjanjian ini, sembari menekankan pentingnya distribusi cepat bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca juga: Ben-Gvir Ancam Mundur jika Netanyahu Setuju Gencatan Senjata Gaza
Tiga Tahap Kesepakatan
Sheikh Mohammed menjelaskan bahwa implementasi kesepakatan akan dilakukan secara bertahap.
1. Tahap Pertama
Dalam enam minggu pertama, pasukan Israel akan mundur dari Gaza bagian tengah. Warga Palestina yang sebelumnya mengungsi akan diperbolehkan kembali ke rumah mereka di Gaza bagian utara. Selama periode ini, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua.
2. Tahap Kedua
Pembicaraan akan dimulai pada hari ke-16 dari tahap pertama. Fokusnya adalah pembebasan tawanan tambahan dan penarikan penuh pasukan Israel dari seluruh Gaza.
3. Tahap Ketiga
Tahap terakhir akan mencakup pemulangan jenazah korban konflik dan dimulainya rekonstruksi besar-besaran di Gaza.
Baca juga: Ben-Gvir Ancam Mundur jika Netanyahu Setuju Gencatan Senjata Gaza
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengungkapkan bahwa beberapa aspek dari kesepakatan masih dalam pembahasan.
“Beberapa klausul dalam kerangka tersebut masih belum terselesaikan, dan kami berharap rinciannya akan selesai malam ini,” kata pihak Netanyahu.
Hamas, melalui saluran Al Jazeera Arabic, telah menyatakan persetujuannya terhadap perjanjian ini. Juru bicara Hamas mengatakan bahwa keputusan ini diambil demi mengakhiri penderitaan rakyat Palestina yang terus-menerus.
Kondisi Gaza yang Memburuk
Kesepakatan ini hadir di tengah kondisi Gaza yang semakin memburuk. Sumber medis melaporkan, setidaknya 59 orang tewas dalam serangan Israel pada Rabu. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat total korban tewas akibat konflik ini telah mencapai 46.707 orang, dengan lebih dari 110.000 lainnya terluka.
“Orang-orang meninggal setiap jamnya,” kata Hani Mahmoud, seorang jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah.
Ia juga menggambarkan bagaimana serangan udara Israel telah menghancurkan rumah-rumah warga, termasuk keluarga yang tewas dalam serangan di kamp pengungsi Bureij.
Kesepakatan ini menjadi harapan baru bagi 2,3 juta warga Palestina di Gaza yang telah lama hidup dalam penderitaan akibat blokade dan serangan militer. Rekonstruksi Gaza juga menjadi salah satu fokus utama untuk memulihkan kehidupan masyarakat setelah kehancuran yang masif.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, menyatakan melalui media sosialnya, “Saya sangat gembira para sandera Amerika dan Israel akan segera kembali ke rumah mereka untuk berkumpul bersama keluarga.”***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini