×
image

Biden Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Terlaksana Minggu Ini

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 14 Jan 2025

Kondisi Gaza hancur akibat serangan Israel selama setahun lebih. (X/@jacksonhin)

Kondisi Gaza hancur akibat serangan Israel selama setahun lebih. (X/@jacksonhin)


LBJ - Amerika Serikat mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Gaza dapat terjadi paling cepat minggu ini. Namun, militer Israel tetap melancarkan serangan di wilayah Gaza.

Presiden AS Joe Biden menyatakan, "Kita berada di ambang proposal yang saya uraikan beberapa bulan lalu yang akhirnya membuahkan hasil."

Negosiasi ini melibatkan Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir. Presiden Biden telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Selain itu, Biden berencana berdiskusi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.

Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa kesepakatan bisa terjadi dalam beberapa hari.

Baca juga: Houthi Yaman Serang Kapal Induk AS, USS Harry S. Truman di Laut Merah

"Kami hampir mencapai kesepakatan, dan itu dapat diselesaikan minggu ini," ujarnya.

Meski begitu, ia tidak menjamin kesepakatan tersebut pasti terjadi.

Negosiasi berlangsung di Doha, Qatar. Kepala badan intelijen Israel, Mossad dan Shin Bet, juga hadir di sana. Mereka diperkirakan akan tinggal satu hari lagi untuk melanjutkan pembicaraan.

Perang Israel-Hamas selama 15 bulan telah menewaskan lebih dari 46.500 warga Palestina. Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat serangan yang menghancurkan infrastruktur penting.

Menurut Yossi Beilin, mantan Menteri Kehakiman Israel, "Gencatan senjata antara Israel dan Hamas sudah tertunda sejak lama."

Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan 20 Orang, Anak-Anak Jadi Korban

Draf akhir perjanjian telah disampaikan. Isinya termasuk pertukaran tawanan di Gaza dengan tahanan Palestina di Israel.

Reuters melaporkan, seorang pejabat Hamas mengatakan "Negosiasi atas beberapa isu inti mengalami kemajuan, dan kami tengah berupaya menuntaskan apa yang tersisa."

Netanyahu menghadapi tekanan internal dari anggota sayap kanan koalisinya. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyebut kesepakatan ini sebagai "bencana bagi keamanan nasional."

Presiden terpilih AS, Donald Trump, mengancam akan ada "masalah serius" jika tawanan tidak dibebaskan sebelum ia dilantik pada 20 Januari.

Wakil Presiden terpilih, JD Vance, menyatakan, "Ancaman Trump mempercepat proses pembebasan sandera."

Di tengah negosiasi, Israel meningkatkan serangan udara. Sedikitnya 45 warga Palestina tewas dalam satu hari terakhir. Serangan banyak terjadi di Kota Gaza, yang sudah dikepung lebih dari 100 hari.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post