×
image

Kisah Nasi Goreng Megawati dan Diplomasi Bersahabat dengan Prabowo

  • image
  • By Shandi March

  • 13 Jan 2025

Momen kebersamaan Prabowo dan Megawati. (Instagram@puanmaharaniri)

Momen kebersamaan Prabowo dan Megawati. (Instagram@puanmaharaniri)


LBJ – Isu pertemuan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menjadi sorotan publik. Dalam acara perayaan HUT PDIP ke-52, Megawati menegaskan bahwa hubungannya dengan Prabowo tetap terjalin baik, menepis berbagai spekulasi adanya perseteruan di antara mereka.

"Pak Prabowo nih, orang mikir saya sama dia itu kayaknya musuhan atau apa, nggak, nggak," kata Megawati saat memberikan pidato di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).

Pernyataan ini sekaligus membantah rumor yang selama ini berkembang.

"Lah, tapi saya bilang, 'Mas, kita kan boleh dong, saya ketua umum, kamu ketua umum, kalau kamu dibegitukan, melihat anak buah kamu dibegitukan, apa rasanya sebagai ketua umum, pasti perasaan kita sama," kata Megawati mengadukan soal nasib anak buahnya.

Baca juga : HUT ke-52 PDIP, Megawati Singgung KPK dan Kasus Hasto Kristiyanto

Kisah Nasi Goreng dan Diplomasi Politik

Megawati juga menceritakan momen kedekatannya dengan Prabowo. Ia mengungkapkan bahwa Prabowo pernah memuji nasi goreng buatannya dan bahkan memintanya untuk memasak lagi.

"Bukan sombong, padahal dia senang saya masakin nasi goreng," ujarnya disambut tawa para hadirin. Namun, Megawati mengaku belum memenuhi permintaan tersebut karena sedang tidak dalam suasana hati yang baik.

"'Ibu ada yang sudah minta goreng', euhh... minta nasi goreng, aku lagi mumet, anak-anakku banyak yang enggak jadi," tambahnya sambil berkelakar.

Kisah ini menjadi bukti bahwa hubungan Megawati dan Prabowo tidak hanya sebatas politik, tetapi juga memiliki sisi personal yang erat.

Pertemuan mereka sebelumnya juga pernah terjadi pada 2019 di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Saat itu, nasi goreng buatan Megawati menjadi simbol diplomasi di tengah panasnya situasi politik pasca-Pemilu 2019.

Baca juga :Ini Kata KPK Jika Megawati Datangi KPK Bela Hasto Kristiyanto

PDIP Tegaskan Pertemuan Bukan untuk Koalisi

Politikus PDIP Aria Bima juga menanggapi wacana pertemuan ini. Menurutnya, pertemuan antara Megawati dan Prabowo adalah hal wajar sebagai sahabat lama. Ia meminta masyarakat tidak mengaitkan pertemuan itu dengan isu koalisi atau strategi politik lainnya.

"Berikan kesempatan pertemuan kedua beliau yang original, tidak usah didesain, tidak usah terlalu dikonstruksikan untuk masuk kabinet misalnya," kata Aria di GBK, Jakarta, Minggu (12/1/).

Lebih lanjut, Aria menyebut bahwa Megawati tidak memiliki kendala psikologis untuk bertemu dengan Prabowo.

"Kalau pertemuan Ibu Mega dan Pak Prabowo, prinsipnya Ibu Mega tidak ada kendala psikologis secara pribadi. Mereka bersahabat," tambahnya.

Baca juga :Megawati Blak-blakan: Jatah Menteri PDIP dan Dilema Bergabung dengan Kabinet Prabowo

Meskipun demikian, Aria menegaskan bahwa posisi politik PDIP, apakah berada di dalam pemerintahan atau oposisi, akan ditentukan melalui kongres partai. Ia menekankan pentingnya fungsi check and balance di Parlemen.

"Tetapi demi iklim demokrasi yang sehat ada kecenderungan PDI akan memberikan dukungan di luar pemerintahan, supaya fungsi check and balance di Parlemen berjalan dengan baik," pungkasnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post