×
image

AS Tekankan Penarikan Penuh Israel dari Lebanon dalam 60 Hari

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 07 Jan 2025

Utusan Amerika Serikat, Amos Hochstein, menyatakan bahwa militer Israel telah memulai proses penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan, dimulai dari wilayah Naqoura. (X/@Osint613)

Utusan Amerika Serikat, Amos Hochstein, menyatakan bahwa militer Israel telah memulai proses penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan, dimulai dari wilayah Naqoura. (X/@Osint613)


LBJ - Utusan AS Amos Hochstein menegaskan komitmen Israel untuk menarik pasukannya sepenuhnya dari Lebanon selatan sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata. Namun, kekhawatiran muncul terkait indikasi Israel mungkin tidak mematuhi batas waktu tersebut.

Utusan Amerika Serikat, Amos Hochstein, menyatakan bahwa militer Israel telah memulai proses penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan, dimulai dari wilayah Naqoura. Proses ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata Israel Hizbullah terbaru yang dicapai pada November lalu.

"Militer Israel mulai menarik pasukannya dari Naqoura, sebagian besar sektor barat, dan kembali ke wilayah Israel hari ini, di sebelah selatan Garis Biru," ujar Hochstein kepada wartawan di Beirut pada hari Senin.

Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa Israel mungkin tidak akan memenuhi batas waktu penarikan penuh Israel dari Lebanon 2024, yang ditetapkan paling lambat pada 26 Januari mendatang.

Baca juga: Israel Tingkatkan Serangan di Gaza di Tengah Upaya Gencatan Senjata di Doha

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, dengan tegas menolak setiap potensi penundaan penarikan pasukan Israel dari wilayah negaranya. Dalam pernyataannya usai bertemu Hochstein, Mikati menegaskan bahwa sikap Lebanon terhadap penarikan pasukan Israel sangat jelas: tidak ada toleransi untuk keterlambatan.

Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali menyerukan agar Israel segera memenuhi komitmennya dan menyelesaikan penarikan penuh pasukan Israel dari Lebanon selatan.

Meskipun proses penarikan sedang berlangsung, laporan dari media Israel menyebutkan adanya indikasi bahwa militer Israel mungkin akan mempertahankan kehadirannya di beberapa wilayah strategis Lebanon.

Israel berpendapat bahwa keberadaan mereka di perbatasan dimaksudkan untuk memastikan Hizbullah mematuhi perjanjian gencatan senjata Israel dan Hizbullah terbaru, yang mewajibkan kelompok tersebut mundur ke utara Sungai Litani.

Namun, situasi terkini di perbatasan Lebanon Israel masih dipenuhi ketegangan akibat serangan udara dan penghancuran infrastruktur oleh Israel di wilayah Lebanon.

Di sisi lain, Wakil Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, memperingatkan bahwa kesabaran kelompoknya mungkin akan habis jika Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Ketika kami memutuskan untuk melakukan sesuatu, Anda akan melihatnya secara langsung," ujar Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi.

Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Lumpuh Total Akibat Serangan Israel

Sejak kesepakatan gencatan senjata berlaku, Hizbullah telah menahan diri untuk tidak melakukan serangan besar ke wilayah Israel. Mereka memberikan ruang bagi pemerintah Lebanon untuk menangani pelanggaran Israel melalui jalur diplomatik yang difasilitasi oleh Amerika Serikat.

Meskipun situasi di lapangan masih penuh ketidakpastian, Amos Hochstein tetap menunjukkan optimisme terhadap implementasi kesepakatan ini.

"Proses ini tidak berjalan mulus, tetapi berhasil," katanya.

Tentara Lebanon telah dikerahkan di Naqoura untuk mengambil alih posisi yang sebelumnya dipegang oleh pasukan Israel. Namun, pemerintah setempat meminta penduduk untuk tidak kembali ke kota tersebut hingga pembersihan persenjataan yang belum meledak selesai dilakukan.

Dampak penarikan Israel di Naqoura Lebanon akan sangat menentukan arah stabilitas kawasan. Penarikan penuh pasukan Israel dari Lebanon selatan menjadi elemen penting untuk menghindari eskalasi konflik di masa depan.

Dengan dukungan dari Amerika Serikat dan pengawasan dari PBB, harapan untuk mencapai perdamaian di perbatasan Lebanon Israel masih terbuka lebar.

Namun, keberhasilan proses ini sangat bergantung pada keseriusan kedua belah pihak untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata Israel Hizbullah terbaru dan menghindari provokasi lebih lanjut.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post