LBJ - Delegasi Hamas mengunjungi ibu kota Mesir, Kairo, untuk membahas berbagai hambatan yang menghambat tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Pertemuan ini melibatkan para mediator dari Mesir, Qatar, dan Türkiye sebagai upaya meredakan ketegangan yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

Juru bicara Hamas, Jihad Taha, menyatakan bahwa diskusi dengan para mediator bertujuan untuk mengatasi hambatan yang muncul akibat syarat baru yang diajukan oleh Israel. Menurutnya, Hamas tetap terbuka terhadap setiap upaya yang membawa manfaat bagi rakyat Palestina.

"Hamas terbuka terhadap segala upaya yang memberikan manfaat bagi rakyat Palestina dan berkomitmen untuk menghentikan agresi dan pembunuhan," ujar Taha pada Kamis (18/1) seperti yangdikutip dari Xinhua.

Baca juga: 17 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Gaza

Awal pekan ini, stasiun TV milik pemerintah Israel, Kan, melaporkan bahwa Hamas mengusulkan gencatan senjata selama satu minggu tanpa pertukaran tahanan. Namun, Israel menolak usulan tersebut dan meminta Hamas menyerahkan daftar sandera yang akan dibebaskan sebelum kesepakatan gencatan senjata diberlakukan.

Sebuah sumber anonim dari Hamas mengungkapkan bahwa pertemuan di Kairo menghasilkan usulan untuk menunda beberapa poin kontroversial yang dianggap sebagai penghambat utama tercapainya kesepakatan. Usulan tersebut akan disampaikan kepada pihak Israel sebagai upaya terakhir sebelum tenggat waktu 20 Januari.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa delegasi Israel akan melakukan perjalanan ke Doha, Qatar, untuk melanjutkan perundingan dengan mediator lainnya.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Inggris, Jonathan Powell, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menekankan pentingnya gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

"Mesir terus berupaya keras untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata secepat mungkin," ujar Abdelatty dalam pernyataannya.

Baca juga: Tragedi Jeju Air: 179 Orang Tewas dan Dua Insiden Kecelakaan Beruntun

Meski negosiasi antara kedua belah pihak semakin intensif, sejumlah hambatan masih terus muncul. Kedua pihak saling menuduh sebagai penyebab keterlambatan kesepakatan dan pembebasan sandera. Perang yang telah berlangsung hampir 15 bulan ini telah menelan banyak korban dan memicu krisis kemanusiaan di Gaza.

Meski demikian, upaya dari mediator internasional diharapkan dapat meredakan ketegangan dan membawa kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak.

Delegasi Hamas dan Israel diharapkan dapat mencapai titik temu dalam beberapa hari ke depan. Semua pihak berharap gencatan senjata ini akan membawa kelegaan bagi warga sipil yang telah lama menderita akibat konflik berkepanjangan.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini