×
image

Tragedi Jeju Air: 179 Orang Tewas dan Dua Insiden Kecelakaan Beruntun

  • image
  • By Shandi March

  • 31 Dec 2024

Jeju Air, maskapai penerbangan asal Korea Selatan, tengah menghadapi krisis besar setelah dua insiden serius terjadi berturut-turut.  (X@Indibizkti)

Jeju Air, maskapai penerbangan asal Korea Selatan, tengah menghadapi krisis besar setelah dua insiden serius terjadi berturut-turut. (X@Indibizkti)


LBJ - Jeju Air, maskapai penerbangan asal Korea Selatan, tengah menghadapi krisis besar setelah dua insiden serius terjadi berturut-turut. Tragedi ini telah menimbulkan duka mendalam dan memicu pertanyaan tentang keselamatan operasional maskapai.

Pada Minggu (29/12/2024) pagi, penerbangan Jeju Air 7C 2216 mengalami kecelakaan fatal di Bandara Internasional Muan, Jeolla Selatan.

Pesawat Boeing 737-800 yang membawa 175 penumpang dan 6 awak jatuh saat mendarat darurat. Insiden tersebut menyebabkan pesawat keluar dari landasan, bertabrakan dengan pagar pembatas, hingga memicu ledakan besar yang menghancurkan badan pesawat.

Baca juga : Viral! Oknum TNI Tendang Kepala Pemuda Gegara Kasus Pencurian Ayam di Madura

Dikutip dari Chosun Daily,, sebanyak 179 orang dilaporkan tewas, sementara hanya dua awak kabin yang berhasil selamat.

Asap tebal dan ledakan besar terjadi setelah pesawat bertabrakan dengan pagar pembatas bandara. Penyelidikan awal menduga tabrakan burung menjadi penyebab utama kerusakan pada sistem roda pendaratan pesawat.

Akibat insiden ini, Bandara Internasional Muan ditutup sementara untuk mendukung proses evakuasi dan identifikasi korban. Sebanyak 1.572 personel dikerahkan untuk membantu pemulihan pascainsiden tragis ini. (Kata kunci: kecelakaan pesawat Jeju Air)

Kerusakan Roda Pendaratan Kembali Terjadi

Belum selesai duka akibat kecelakaan di Muan, insiden lain terjadi pada Senin (30/12/2024). Dikutip dari Korea JoongAng Daily, Pesawat Jeju Air penerbangan 7C 101 yang berangkat dari Bandara Gimpo melaporkan kerusakan roda pendaratan tak lama setelah lepas landas. Pesawat terpaksa kembali ke Gimpo dan berhasil mendarat dengan selamat tanpa korban jiwa.

Baca juga : Sipir Bongkar Praktik Narkoba dan Jual Beli Kamar Tahanan di Kota Sampit

"Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang kami," ungkap seorang pejabat Jeju Air.

Penumpang dari penerbangan tersebut kemudian dipindahkan ke pesawat lain untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Jeju.

Insiden beruntun ini menambah daftar krisis yang dihadapi Jeju Air, yang mengoperasikan mayoritas armadanya berupa pesawat Boeing 737-800. Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan masa berkabung nasional hingga 4 Januari 2025 sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban.

Jeju Air kini menghadapi tantangan besar dalam memulihkan kepercayaan publik. Maskapai bersama otoritas penerbangan Korea Selatan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan dan kondisi armada.

"Semua organisasi terkait akan bekerja sama dan melakukan segala upaya untuk menyelamatkan korban selamat," kata Penjabat Presiden Choi Sang-mok saat mengunjungi lokasi kecelakaan. Langkah perbaikan ini diharapkan mampu mencegah insiden serupa di masa depan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post