Kemenag Upayakan Penambahan Petugas Haji demi Pelayanan Maksimal
By Cecep Mahmud
02 Jan 2025

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya penambahan kuota petugas haji. (X/@RadioElshinta)
LBJ - Kementerian Agama (Kemenag) terus mengupayakan penambahan jumlah petugas haji Indonesia melalui langkah negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan yang optimal bagi jamaah haji Indonesia, terutama bagi mereka yang lanjut usia dan memerlukan pendampingan khusus.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyampaikan hal ini dalam Rapat Dengar Pendapat terkait Haji 2025 yang digelar oleh Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Kamis, 2 Januari 2025.
"Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan dan berhasil bernegosiasi terkait dengan petugas ini," ujar Hilman Latief.
Baca juga: Kemenag Bantah Larangan Pernikahan di Hari Libur, Ini Fakta Sebenarnya
Hilman menambahkan bahwa jumlah ideal petugas haji untuk jamaah Indonesia seharusnya mencapai 4.200 orang, seperti pada penyelenggaraan haji tahun 2024. Namun, hingga saat ini, kuota tersebut belum terpenuhi sepenuhnya.
"Jumlah tersebut belum mencapai tahap ideal kita yang biasanya sampai 4.200 petugas," jelas Hilman.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menegaskan pentingnya penambahan kuota petugas haji. Pada rapat bersama Komisi VIII DPR RI sebelumnya, Nasaruddin menyampaikan bahwa jumlah jamaah yang akan dilayani mencapai 221.000 orang.
"Jumlah tersebut - kuota petugas haji - itu belum mencapai tahap ideal mengingat jamaah haji yang harus dilayani sebanyak 221.000 orang. Karena itu kami akan terus berupaya agar mendapatkan tambahan kuota petugas sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," tegas Nasaruddin.
Mayoritas jamaah haji Indonesia terdiri dari warga lanjut usia yang membutuhkan perhatian dan pendampingan khusus. Menurut Nasaruddin, pendampingan paling efektif hanya bisa diberikan oleh petugas dari Indonesia.
Baca juga: KPK Periksa Wahyu Setiawan Terkait Kasus Hasto Kristiyanto
"Yang paling efektif dan paling tepat mendampingi mereka adalah tentu pendampingan dari Indonesia karena bahasanya sama, mungkin juga riwayat penyakit juga tahu. Sebetulnya, ini juga membantu Saudi Arabia karena makin banyak pendampingan kami, itu otomatis akan mengurangi beban petugas Saudi Arabia sendiri," papar Nasaruddin.
Pendampingan dari petugas Indonesia dinilai penting karena faktor bahasa dan pemahaman kultur jamaah. Selain itu, petugas dari Indonesia lebih memahami kondisi kesehatan dan riwayat penyakit jamaah yang mereka dampingi.
Kemenag terus melakukan komunikasi dan negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan tambahan kuota petugas. Diharapkan, upaya ini dapat membuahkan hasil positif sebelum musim haji 2025 tiba.
"Mudah-mudahan hasil negosiasi kita nanti bisa memberikan dampak yang signifikan untuk pelayanan jamaah," ujar Hilman Latief optimis.
Penambahan kuota petugas haji merupakan salah satu fokus utama Kemenag dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan, kenyamanan jamaah, serta mengurangi risiko kendala kesehatan dan teknis selama ibadah berlangsung.
Dengan pendampingan yang maksimal dari petugas yang memahami kondisi jamaah, diharapkan pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan lebih lancar dan efektif.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini