×
image

Jokowi dan Lima Tokoh Dunia Masuk Daftar Nominasi Tokoh Paling Korup Dunia 2024

  • image
  • By Shandi March

  • 31 Dec 2024

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menjadi salah satu finalis dalam daftar tokoh paling korup di dunia tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). (X@Jokowi)

Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menjadi salah satu finalis dalam daftar tokoh paling korup di dunia tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). (X@Jokowi)


LBJ - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menjadi salah satu finalis dalam daftar tokoh paling korup di dunia tahun 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Daftar ini dipublikasikan oleh OCCRP, sebuah organisasi jurnalisme investigasi independen yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda.

OCCRP, yang dikenal sebagai salah satu lembaga investigasi terbesar di dunia, merilis daftar "Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption" yang mencakup nama-nama tokoh yang dianggap berkontribusi besar pada kejahatan terorganisir dan korupsi global.

Baca juga : Tragedi Jeju Air: 179 Orang Tewas dan Dua Insiden Kecelakaan Beruntun

Presiden Suriah Bashar Al Assad dinobatkan sebagai pemenang penghargaan tersebut setelah digulingkan dari jabatannya. Selain itu, terdapat lima tokoh dunia lain yang masuk dalam daftar, termasuk Jokowi.

"Kami meminta (voting) nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, Pengusaha India Gautam Adani," demikian laporan OCCRP, Selasa (31/12).

Menurut OCCRP, para finalis dipilih melalui voting terbuka yang melibatkan pembaca, jurnalis, akademisi, dan penegak hukum.

Proses nominasi dimulai sejak November 2024 dan berlangsung hingga awal Desember melalui platform daring seperti Google Form.

Tujuan penghargaan ini adalah menyoroti individu atau institusi yang dianggap paling berperan dalam mendukung korupsi dan kolusi politik.

Drew Sullivan, salah satu pendiri OCCRP, menyatakan bahwa korupsi sering kali menjadi akar dari banyak permasalahan dalam pemerintahan otokratis.

Baca juga :OTT Hasto dan Harun Masiku: PDIP Bantah Informasi Bocor dari Firli Bahuri

"Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah," kata Sullivan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Jokowi terkait namanya yang masuk dalam daftar ini.

Sejarah Penghargaan OCCRP dan Penerimanya

Sejak 2012, OCCRP secara konsisten memberikan penghargaan "Person of the Year in Organized Crime and Corruption" kepada tokoh-tokoh yang dianggap paling banyak mendukung kejahatan terorganisir dan korupsi.

Pada tahun-tahun sebelumnya, penghargaan ini diberikan kepada berbagai tokoh kontroversial, seperti Jaksa Agung Guatemala MarĂ­a Consuelo Porras (2023), pemimpin tentara bayaran Rusia Yevgeny Prigozhin (2022), dan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko (2021). Selain itu, mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga pernah menerima penghargaan ini pada 2017.

Menariknya, OCCRP tidak hanya memberikan penghargaan kepada individu. Pada 2018, Danske Bank, bank terbesar di Denmark, juga menerima penghargaan karena diduga terlibat dalam pencucian uang besar-besaran di Estonia.

Dengan penghargaan ini, OCCRP bertujuan untuk mempromosikan transparansi dan akuntabilitas global. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post