×
image

CPJ Kecam Pembunuhan Jurnalis Palestina oleh Israel di Gaza

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 17 Dec 2024

Pemakaman jurnalis Ahmed Al-Louh, yang tewas kemarin akibat serangan udara oleh pasukan pendudukan di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah. (X/@khanhalima18)

Pemakaman jurnalis Ahmed Al-Louh, yang tewas kemarin akibat serangan udara oleh pasukan pendudukan di kamp pengungsi Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah. (X/@khanhalima18)


LBJ - Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengecam keras pembunuhan empat jurnalis Palestina di Gaza oleh militer Israel. Serangan tersebut terjadi dalam sepekan terakhir ketika serangan udara Israel semakin intensif.

"Israel bertanggung jawab atas dua pertiga kematian jurnalis tahun ini," kata CEO CPJ Jodie Ginsberg dalam pernyataannya, Senin.

Ia menegaskan bahwa Israel bertindak dengan impunitas total dalam membunuh jurnalis.

Ahmed al-Louh, juru kamera Al Jazeera berusia 39 tahun, menjadi korban terbaru. Ia tewas dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat. Sebelumnya, tiga jurnalis Palestina lainnya, Mohammed Balousha, Mohammed Jabr al-Qrinawi, dan Eman Shanti, juga tewas akibat serangan Israel.

Baca juga: Korban Jiwa di Gaza Capai 45.000 Orang, Termasuk 17.000 Anak-anak

Beberapa jam sebelum kematiannya, Shanti sempat menulis di media sosial, "Mungkinkah kami masih hidup sampai sekarang?" Serangan tersebut turut merenggut nyawa keluarganya di Kota Gaza.

Menurut laporan otoritas kesehatan Gaza, lebih dari 45.000 warga Palestina telah tewas akibat agresi Israel. Sebagian besar wilayah Gaza kini hancur lebur, sementara blokade Israel menyebabkan krisis kelaparan yang mematikan.

CPJ mencatat bahwa sebanyak 133 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Gaza sejak perang dimulai. Sementara itu, data Kantor Media Pemerintah Gaza menunjukkan jumlah korban mencapai 196 pekerja media.

Baca juga: Delapan Negara Arab Sepakati Dukungan Transisi Damai Suriah

Israel berulang kali menuduh jurnalis sebagai anggota kelompok bersenjata Palestina. Namun, tuduhan tersebut ditolak keras oleh pihak media. Al Jazeera, misalnya, menuduh Israel melakukan "pembunuhan sistematis terhadap jurnalis".

Serangan terhadap jurnalis membuat wartawan Palestina menjadi satu-satunya saksi kejahatan perang di Gaza.

"Komunitas internasional telah gagal meminta pertanggungjawaban Israel," tegas CPJ dalam pernyataannya.

Dengan tiadanya jurnalis asing di Gaza, wartawan lokal menjadi target utama. Mereka berupaya menyampaikan realitas perang meski nyawa mereka terancam setiap saat.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post