LBJ – DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tidak keberatan jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya bergabung ke dalam barisan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, berlangsung pada Senin, 7 April 2025, di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Pertemuan berlangsung sekitar 1,5 jam dan dilakukan secara tertutup, hanya disaksikan beberapa tokoh dan menteri dari Kabinet Merah Putih.

Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, ketika dihubungi pada Kamis (10/4), menyampaikan bahwa partainya siap mendukung keputusan apapun dari Presiden Prabowo.

“Kita ikut pak Presiden Prabowo. Yang terbaik buat Indonesia kita akan dukung,” ujarnya tegas.

Baca juga : Dari Balik Tahanan KPK, Hasto Salahkan Jokowi atas Krisis Ekonomi Indonesia Era Prabowo

Mabruri juga menilai pertemuan antara dua tokoh penting itu sebagai sesuatu yang membawa aura positif, apalagi dilakukan di momen Idulfitri.

“Silaturahmi Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik, terlebih dalam suasana Idulfitri. Pertemuan kedua tokoh, insya Allah menjadi energi yang positif untuk bangsa,” tambahnya.

Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pertemuan antara Prabowo dan Megawati berlangsung secara intensif dan penuh kehangatan. Keduanya disebut lebih banyak berbicara secara empat mata. Sementara itu,

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, membocorkan sedikit isi percakapan, termasuk pembahasan soal kebijakan dagang internasional. Diantaranya Prabowo membahas tentang tarif impor resiprokal yang ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca juga :Era Jokowi Perketat TKDN, Prabowo Siap Fleksibelkan Aturan Demi Daya Saing

PKS, yang sebelumnya dikenal sebagai partai oposisi, kini justru membuka ruang fleksibel terhadap manuver politik Prabowo. Sikap terbuka ini menunjukkan bahwa PKS tak akan menjadi penghambat jika PDIP resmi masuk dalam pemerintahan.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini