LBJ — Tujuh narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sorong, Papua Barat Daya, melarikan diri dari balik jeruji besi saat hari kedua Hari Raya Lebaran, Selasa, (1/4) dini hari, dengan membobol tembok penjara menggunakan sendok.

Insiden ini terjadi pada pukul 04.54 WIT. Para napi berinisial AR, AO, AA, EL, YW, JJ, dan TW diduga merencanakan pelarian dengan cermat. Mereka memanfaatkan momen Lebaran saat penjagaan dinilai longgar.

Hingga kini, pihak kepolisian baru berhasil menangkap satu orang napi, yakni Akmal Ohorela (24), yang diamankan di kawasan Komplek Yapis, Kampung Baru, Kota Sorong. Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Polresta Sorong Kota berdasarkan informasi warga.

“Berdasarkan informasi ada dua tahanan yang bersembunyi di lokasi itu, tapi ternyata hanya satu dan kita langsung tangkap,” ungkap Kapolresta Sorong Kota, Kombes Happy Perdana Yudianto, Selasa (8/4).

Baca juga : Jenazah Mantan Kapolsek Mulia Tiba di Timika Usai Ditembak KKB di Rumahnya

Kapolresta menjelaskan bahwa pemilik rumah sempat mengelabui petugas dengan mengaku tidak mengetahui keberadaan Akmal.

Namun, setelah dilakukan penggeledahan, Akmal ditemukan bersembunyi di dalam kamar.

“Ketika tim masuk dan menggeledah ruangan ternyata yang bersangkutan tengah bersembunyi di kamar,” lanjut Happy.

Akmal langsung digiring kembali ke Lapas Sorong untuk diperiksa dan menjalani sisa masa hukumannya. Sementara enam napi lainnya masih buron dan kini menjadi target operasi kepolisian.

Polresta Sorong bergerak cepat. Mereka kini bekerja sama dengan sejumlah polres di bawah wilayah hukum Polda Papua Barat Daya untuk mempersempit ruang gerak para napi yang masih kabur. Upaya penyekatan dan penyisiran di berbagai titik terus dilakukan.

Baca juga : Prajurit TNI AL Bunuh Jurnalis Juwita Kekasihnya Ternyata Tak Ingin Menikahi Korban

“Sisa enam orang narapidana yang masih dalam pengejaran,” tegas Happy.

Kepala Lapas Kelas II B Sorong belum memberikan keterangan resmi terkait kelalaian petugas atau kondisi pengamanan saat insiden pelarian terjadi. Namun, fakta bahwa ketujuh napi bisa membobol tembok hanya dengan sendok tentu memunculkan banyak pertanyaan soal standar keamanan di lapas tersebut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini