Bentrok Massa Pendukung Paslon di Pilkada Puncak Jaya, Sembilan Orang Tewas
By Cecep Mahmud
13 Mar 2025

kepolisian dan TNI melakukan razia besar-besaran untuk mengurangi potensi kekerasan. (foto X)
LBJ - Bentrokan antara massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1 dan nomor urut 2 dalam Pilkada 2024 kembali pecah di Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya, sembilan orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Alfred Papare, mengonfirmasi kejadian tersebut pada Kamis (13/3/2025).
"Pertikaian antara massa pendukung bupati dan wakil bupati di Kabupaten Puncak Jaya menyebabkan sembilan orang warga meninggal dunia," ujarnya.
Bentrokan antar pendukung paslon di Puncak Jaya telah terjadi sebanyak tiga kali pasca-Pilkada. Insiden pertama terjadi pada Rabu (5/3/2025), disusul bentrokan pada Rabu (12/3/2025), dan kembali pecah pada Senin (24/3/2025) setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) diumumkan.
Baca juga: MK Putuskan Pemungutan Suara Ulang di 24 Daerah, KPU Siap Tindak Lanjut
Ratusan Korban Luka-Luka
Selain korban tewas, ratusan orang mengalami luka-luka akibat bentrokan ini.
"Dalam catatan kami, kepolisian mencatat ada 428 orang mengalami luka-luka akibat pertikaian antara kelompok massa pendukung paslon di Puncak Jaya," kata Alfred.
Sebagian korban mendapat perawatan di Kabupaten Puncak Jaya. Namun, banyak yang harus dirujuk ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, dan Kota Jayapura karena kondisi luka yang parah.
Upaya Perdamaian dan Pengamanan
Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Puncak Jaya telah berupaya menghentikan konflik dengan menggandeng Polres Jayawijaya dan Kodim 1714/PJ. Namun, ketegangan masih terus berlanjut.
Baca juga: MK Batalkan Hasil Pilkada Serang 2024, Yandri Susanto Terlibat dalam Dukungan Kades
Pemerintah Provinsi Papua Tengah akhirnya turun tangan untuk mengambil alih upaya penyelesaian konflik. Selain mediasi, aparat kepolisian dan TNI melakukan razia besar-besaran untuk mengurangi potensi kekerasan.
"Kami telah mengamankan ribuan alat perang seperti busur, anak panah, katapel, dan senjata lainnya guna mencegah bentrokan susulan," ujar Alfred.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini