Propam Polri Periksa 6 Anggota Polda Jateng Terkait Dugaan Intimidasi Band Sukatani
By Shandi March
24 Feb 2025
.jpeg)
Band Sukatani saat tampil di panggung. (Instagram @sukatani)
LBJ - Dua anggota Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Tengah (Jateng) diperiksa Divisi Propam Polri terkait dugaan intimidasi terhadap Band Sukatani. Dengan pemeriksaan terbaru ini, total ada enam personel yang telah dimintai klarifikasi oleh penyidik.
"Saat ini dua personel lain dari Ditreskrimsus Polda Jateng telah diperiksa, sehingga total ada enam personel yang dimintai keterangan," demikian pernyataan resmi Propam Polri pada Senin (24/2).
Propam Polri menegaskan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini akan terus berlanjut guna mengungkap fakta di balik dugaan intimidasi yang berujung pada permintaan maaf dari personel Band Sukatani.
"Kami akan terus mendalami dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum anggota Polri terhadap personel band Sukatani," jelasnya.
Baca juga : Band Sukatani Minta Maaf, Propam Polri Periksa Siber Polda Jateng Dugaan Intimidasi
Hingga kini, pihak Propam belum mengungkap hasil pemeriksaan maupun identitas dari enam anggota yang diperiksa dalam kasus tersebut.
Langkah ini dilakukan guna memastikan proses investigasi berjalan dengan transparan dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Sebelumnya, Band Sukatani menjadi perbincangan publik setelah merilis lagu berjudul Bayar Bayar Bayar.
Lagu tersebut berisi kritik terhadap oknum kepolisian yang diduga meminta pembayaran untuk melancarkan berbagai urusan.
Namun, setelah lagu tersebut viral, dua personel Band Sukatani tiba-tiba mengunggah video permintaan maaf kepada institusi Polri di akun media sosial resmi mereka pada Kamis (20/2).
Baca juga : Setelah Minta Maaf, Band Sukatani Ditawari Jadi Duta Polri, Ini Faktanya!
Dalam video tersebut, mereka juga menghapus lagu dari semua platform digital, yang memicu spekulasi adanya tekanan terhadap mereka.
Dalam video permintaan maaf itu, kedua personel akhirnya menampilkan wajah asli mereka yang sebelumnya tidak pernah diperlihatkan ke publik.
Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa mereka mengalami tekanan dari pihak tertentu untuk membuat video tersebut.
Di tengah polemik ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan respons mengejutkan dengan menawarkan Band Sukatani sebagai Duta Polri.
Kapolri menyatakan bahwa kritik dari masyarakat terhadap Polri merupakan bentuk kepedulian yang perlu diapresiasi.
Kapolri menegaskan bahwa Polri tidak bersikap antikritik dan berkomitmen untuk terus berbenah menjadi institusi yang lebih baik. Menurutnya, kritik dari masyarakat harus diterima sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan kepolisian.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini