LBJ — Banjir rob kembali melanda kawasan pesisir Jakarta Utara. Kali ini, genangan air laut setinggi sekitar 20 sentimeter merendam Jalan R.E. Martadinata, tepatnya di sekitar Stadion Jakarta International Stadium (JIS), pada Rabu pagi (5/11).

Akibatnya, arus lalu lintas di jalur utama menuju Pelabuhan Tanjung Priok tersendat.

Pantauan di lokasi menunjukkan air mulai naik sejak pagi hari, menggenangi ruas jalan dari arah pelabuhan hingga pintu kereta di samping JIS. Sejumlah pengendara motor tetap nekat melintas meski genangan cukup tinggi.

Lubang jalan yang tertutup air membuat banyak kendaraan terperosok dan mogok di tengah perjalanan.

Baca juga : Petugas Gugur dalam Operasi Tambang Emas Ilegal Gunung Salak

“Setiap hari lewat sini, kalau lagi banjir rob airnya bisa sampai setengah betis. Motor sering mogok dan berkarat karena air laut,” ujar Rian Hermawan, salah satu pengendara yang setiap hari melintas di jalur tersebut, dikutip dari Tribun Jakarta.

Selain memperlambat arus lalu lintas, banjir rob juga menimbulkan kekhawatiran baru. Kandungan garam tinggi pada air laut berpotensi merusak mesin kendaraan dan mempercepat korosi pada bodi kendaraan bermotor.

Kepolisian bersama petugas Dinas Perhubungan turun langsung ke lapangan untuk mengatur lalu lintas. Wakasat Lantas Wilayah Jakarta Utara, AKP Danu Prakoso, mengatakan bahwa ketinggian air di beberapa titik mencapai 15–20 sentimeter.

“Kami imbau masyarakat agar waspada karena jalan licin dan ada beberapa lubang yang tertutup air,” ujar Danu.

Baca juga :Warga Baduy Jadi Korban Begal di Jakarta, DJ Donny Singgung Banyak Pengangguran

Ia menambahkan, kendaraan roda dua hingga truk kontainer masih bisa melintas, tetapi pengendara diminta tidak memaksakan diri jika kondisi air semakin naik. Hingga siang hari, genangan air perlahan surut meski sejumlah ruas masih tampak basah dan licin.

Fenomena rob di kawasan pesisir utara Jakarta memang bukan hal baru. Namun, genangan kali ini menjadi peringatan bahwa sistem drainase dan tanggul laut di kawasan tersebut masih memerlukan perhatian serius—terlebih saat fase pasang maksimum air laut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini