×
image

Ribuan Guru Madrasah Demo di Monas, Tuntut Hak Setara dalam Rekrutmen PPPK

  • image
  • By Shandi March

  • 30 Oct 2025

Ribuan guru madrasah unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (X@RadioElshinta)

Ribuan guru madrasah unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (X@RadioElshinta)


LBJ – Ribuan guru dari berbagai organisasi pendidikan akan menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan Ikada, Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis, (30/10).

Demonstrasi ini menjadi bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai belum adil dalam proses pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), terutama bagi para guru madrasah.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, memastikan pihaknya menyiagakan 1.597 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengawal jalannya aksi.

“Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” kata Susatyo di Jakarta, Kamis (30/10).

Baca juga : Gangguan Suplai Air di Jakarta 31 Oktober 2025, 53 Kelurahan Terimbas Perawatan IPA dan Listrik PLN

Aksi ini diikuti oleh sejumlah organisasi besar, di antaranya Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN), dan Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI).

"Petugas keamanan tidak membawa senjata api dan melayani warga yang menyampaikan pendapatnya dengan humanis serta profesional," tegas Susatyo.

Mereka menuntut kesetaraan hak dan pengakuan yang adil bagi guru madrasah dalam kebijakan kepegawaian nasional.

Selama ini, para guru madrasah merasa terpinggirkan karena regulasi yang berlaku lebih mengutamakan guru negeri atau yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan.

Pihak kepolisian memastikan pengamanan dilakukan dengan pendekatan persuasif dan humanis.

Baca juga :Pelaku Penembakan Pengacara di Tanah Abang Ditangkap, Polisi Amankan 20 Sajam dan Senapan Angin

“Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.

Terkait pengalihan arus lalu lintas, ia menegaskan langkah tersebut bersifat situasional tergantung kondisi di lapangan.

Masyarakat diimbau menghindari ruas jalan di sekitar area Monas dan menggunakan jalur alternatif untuk mencegah kemacetan.

Selain itu, Susatyo juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah termakan hoaks yang beredar di media sosial terkait aksi tersebut.

Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan perwakilan massa agar aksi berjalan damai dan tertib.

Baca juga :Niat Naik Transjakarta Berujung Maut, Warga Tewas Ditabrak Motor di Jalur Busway

“Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum,” kata Ruslan.

Ia juga menegaskan bahwa kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi, tetapi harus disampaikan dengan cara yang damai.

“Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” ujar dia.

Para guru madrasah menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar protes, melainkan seruan moral agar pemerintah memberi perhatian yang sama terhadap tenaga pendidik non-negeri.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post