×
image

Purbaya Ancam Pecat Pegawai Bea Cukai yang Nongkrong di Starbucks Saat Jam Kerja

  • image
  • By Shandi March

  • 18 Oct 2025

Momen Purbaya Ancam Pecat Pegawai Bea Cukai yang Nongkrong di Starbucks Saat Jam Kerja. (IG@MediaAmatir)

Momen Purbaya Ancam Pecat Pegawai Bea Cukai yang Nongkrong di Starbucks Saat Jam Kerja. (IG@MediaAmatir)


LBJ — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan peringatan keras kepada pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai setelah menerima laporan adanya oknum yang kedapatan nongkrong di Starbucks saat jam kerja dengan mengenakan seragam dinas. Ia menegaskan tidak akan segan memecat siapa pun yang melanggar disiplin.

“Saya baru tahu, walaupun kita sudah menggebrak-gebrak, masih nih di bawah seperti ini. Artinya, mereka enggak peduli, dianggapnya saya main-main,” ujar Purbaya saat media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (17/10).

Purbaya mengatakan aduan tersebut masuk melalui layanan “Lapor Pak Purbaya”, kanal resmi pengaduan masyarakat yang baru diluncurkan pada Rabu (15/10).

Baca juga : Efek Purbaya Yudhi Sadewa, Warung Ayam Penyet di Pinggir Jalan Mendadak Ramai Pembeli Usai Dikunjungi

Ia menerima laporan soal sekelompok pegawai Bea Cukai yang duduk bersama aparat berpakaian preman di Starbucks sambil membicarakan urusan pengamanan aset bisnis pribadi.

“Senin depan kalau ada yang ketemu begini lagi, gue akan pecat. Walaupun katanya mecat pegawai negeri susah, saya akan pecat, saya persulit hidupnya. Masa nongkrong di Starbucks pakai seragam? Enggak kira-kira lu!” tegasnya.

Ancaman ini, kata Purbaya, tidak hanya berlaku untuk pegawai Bea Cukai tetapi juga bagi Direktorat Jenderal Pajak. Menurutnya, laporan bagus di atas kertas tidak berarti apa-apa jika perilaku di lapangan masih buruk.

Sebagai langkah pembenahan, Purbaya membuka jalur pelaporan langsung ke dirinya melalui WhatsApp di nomor 0822 4040 6600. Ia menjamin tidak ada pegawai pajak atau Bea Cukai yang dapat mengakses isi pesan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya intimidasi atau kebocoran data pelapor.

Baca juga : Menkeu Purbaya Tolak Usulan Luhut Soal Family Office Dibiayai dari APBN

“Ada oknum yang pikir menteri cuma lima tahun, habis itu mereka bisa berkuasa lagi. Mereka enggak peduli. Ini sekarang enggak akan saya biarkan,” ujar Purbaya menegaskan.

Dalam sebulan setelah diluncurkan, layanan tersebut telah menerima 15.933 pesan WhatsApp dari masyarakat. Dari jumlah itu, 2.459 pesan berisi pujian, sementara 189 laporan merupakan aduan nyata, dan 10 di antaranya sudah ditindaklanjuti. Sisanya sebanyak 13.285 pesan masih diverifikasi.

“Empat tahun, lima tahun gue diganti, tapi lu duluan yang diganti sama saya,” tegas Purbaya menutup pernyataannya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post