Menkeu Purbaya Tolak Usulan Luhut Soal Family Office Dibiayai dari APBN
By Shandi March
14 Oct 2025
.png)
Menkeu Purbaya Tolak Usulan Luhut Soal Family Office Dibiayai dari APBN. (Youtube Forum Keadilan TV)
LBJ – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan penolakannya terhadap penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membiayai pembentukan family office di Indonesia. Ide tersebut sebelumnya digagas oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sejak masa jabatannya sebagai Menko Maritim dan Investasi pada era Presiden Joko Widodo.
Purbaya menilai proyek semacam itu sebaiknya tidak membebani kas negara.
“Saya sudah dengar lama isu itu (family office), tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya (APBN) enggak akan alihkan ke sana,” ujar Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Senin (13/10).
Baca juga : Purbaya Tegas Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN
Purbaya menegaskan fokusnya adalah memastikan seluruh anggaran digunakan secara efisien dan transparan. Ia menolak setiap inisiatif yang berpotensi membuka celah pemborosan dana publik.
“Saya fokus, kalau kasih anggaran tepat, nanti pas pelaksanaannya tepat waktu, tepat sasaran dan nggak ada yang bocor, itu saja,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah harus memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan membawa manfaat nyata bagi masyarakat, bukan untuk proyek yang belum memiliki kejelasan konsep.
Purbaya juga mengaku tidak dilibatkan dalam proses rencana pembentukan family office tersebut.
“Enggak, saya nggak terlibat. Kalau mau saya doain lah. Saya belum terlalu ngerti konsepnya, walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab,” katanya.
Baca juga : Tarif Cukai Rokok Dinilai Terlalu Tinggi, Purbaya: Firaun Lu!
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan bahwa rencana pembentukan family office masih terus berjalan meski pemerintahan telah berganti.
Ia berharap proyek ini bisa segera disetujui oleh presiden agar mulai beroperasi tahun ini.
“Saya kira masih berjalan, kita lagi kejar terus. Kita harap bisa segera diputuskan presiden,” kata Luhut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli lalu.
Konsep family office diharapkan mampu menarik investasi asing hingga US$500 miliar atau sekitar Rp8.151 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Luhut juga mencontohkan negara seperti Singapura, Hong Kong, dan Abu Dhabi yang telah lebih dulu memiliki sistem serupa untuk mengelola kekayaan keluarga dan menarik modal global.
Pernyataan tegas Purbaya menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara Kementerian Keuangan dan DEN mengenai sumber pendanaan family office.
Baca juga :Kritik Tajam Purbaya ke Rocky Gerung Soal Jokowi Tak Ngapa-ngapain
Meski idenya dinilai potensial oleh Luhut, Purbaya memilih berhati-hati agar APBN tetap fokus pada program prioritas rakyat.
Dengan sikap tersebut, pemerintah diharapkan dapat menjaga kredibilitas fiskal serta efisiensi pengelolaan keuangan negara.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini