Setelah Tangerang Selatan, Giliran Sekolah Internasional di Jakarta Utara Dapat Teror Bom
By Shandi March
08 Oct 2025
. (X@RadioElshinta).png)
Tim Gegana Polda Metro Jaya melakukan olah TKP di Mentari Intercultural School Bintaro Parigi Baru, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (7/10). (X@RadioElshinta)
LBJ — Setelah dua sekolah internasional di Tangerang Selatan diteror, kini giliran North Jakarta Intercultural School (NJIS) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menjadi sasaran teror bom oleh orang tak dikenal.
Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Seto Handoko, mengonfirmasi bahwa pihaknya langsung turun tangan setelah menerima laporan ancaman dari pihak sekolah.
“Dilakukan pengecekan sementara di bagian lantai dasar dan bagian luar sekitar sekolah NJIS, dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading, didampingi pihak keamanan sekolah NJIS,” ujarnya, Rabu (8/10).
Baca juga : Usai Diperiksa 2 Jam, Yai Mim Resmi Polisikan Sahara dan Ketua RT-RW
Setelah penyisiran dilakukan selama 15 menit, hasilnya nihil. “Pada pukul 00.30 WIB kegiatan cek TKP teror bom selesai, dengan hasil tidak ditemukan adanya benda-benda yang dicurigai. Situasi aman dan kondusif,” kata Kompol Seto.
Ancaman diterima pihak NJIS melalui pesan WhatsApp dari nomor asing dengan kode negara Nigeria. Dalam pesan itu, pelaku menuntut uang tebusan senilai US$30 ribu yang harus dibayarkan menggunakan mata uang kripto.
“Minta uangnya lewat kripto nilainya sekitar US$30 ribu,” ungkap Kompol Seto.
Polisi kini bekerja sama dengan Asosiasi Kripto Indonesia untuk menelusuri alamat dompet digital (wallet address) yang digunakan pelaku.
"Mereka minta transfer lewat kripto ke salah satu wallet address. Dari pihak kepolisian berkoordinasi dengan pihak kripto. Sedang dilakukan," tambahnya.
Baca juga : FIFA Bongkar Pemalsuan Dokumen Naturalisasi 7 Pemain Malaysia, Data Kakek-Nenek Dipalsukan
Sebelumnya, dua sekolah internasional di Tangerang Selatan, yaitu Mentari Intercultural School dan Jakarta Nanyang School, juga menerima ancaman bom dari nomor yang sama pada Selasa (7/10).
Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang menjelaskan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya untuk menyisir lokasi. Hasilnya, tidak ditemukan bahan peledak di kedua sekolah tersebut.
“Ancaman dari nomor yang sama. Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini,” tegas Victor.
Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa motif di balik ancaman terhadap tiga sekolah internasional tersebut identik: meminta uang tebusan US$30 ribu. Pesan ancaman dikirim dengan pola serupa dan menggunakan nomor asing.
Pihak kepolisian masih terus menelusuri jaringan digital yang digunakan pelaku untuk mengirim pesan teror tersebut. ***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini