Fakta Krisis Pangan Jakarta: Produksi Lokal Hanya Penuhi 2 Persen Pasokan
By Shandi March
04 Oct 2025
.png)
Ilustrasi. Harga bawang merah dan cabai rawit di Jakarta melonjak. Ibu Kota Jakarta kini berada dalam kondisi rawan pangan karena pasokan lokal hanya mampu memenuhi sekitar dua persen kebutuhan masyarakat. (X@Ghazy_001)
LBJ – Ibu Kota Jakarta kini berada dalam kondisi rawan pangan karena pasokan lokal hanya mampu memenuhi sekitar dua persen kebutuhan masyarakat. Sisanya, sebanyak 98 persen, harus dipasok dari luar daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, saat menghadiri diskusi Balkoters Talk bertajuk “Menilik Transformasi Bisnis Dharma Jaya untuk Ketahanan Pangan Jakarta” di Balai Kota, Jumat (3/10).
“Jakarta memiliki kerentanan tinggi dalam hal pasokan pangan, karena memang bukan daerah penghasil utama. Jakarta hanya mampu memenuhi dua persen kebutuhan pangan dari sumber daya lokal, sementara 98 persen sisanya berasal dari luar daerah,” ujarnya.
Baca juga : Pramono Anung Bagikan Ribuan Ijazah, Nilai Bantuan Capai Rp12 Miliar
Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan sejumlah terobosan. Salah satunya dengan kontrak farming bersama daerah pemasok dan menggandeng BUMD Dharma Jaya dalam pembangunan cold storage berkapasitas besar.
“Sempat kami berdiskusi dengan Pak Dirut bagaimana Dharma Jaya akan membangun atau membuat suatu cold storage yang berkapasitas besar. Di Cakung ada 1.000 ton, sementara di Pulogadung tersedia 2.000 ton,” jelas Hasudungan.
Selain itu, Dharma Jaya menjalin kerja sama dengan provinsi pemasok ternak, seperti Lampung, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk memastikan pasokan daging ke Jakarta tetap stabil.
Hasudungan juga menyoroti pentingnya distribusi ikan.
“Ikan ini sangat penting karena dapat menekan angka stunting. Kandungan gizinya tinggi, proteinnya tinggi, dan memiliki asam amino yang sangat baik untuk perkembangan otak,” tambahnya.
Baca juga : Pramono Anung Resmi Buka Pagar Stasiun Cikini dan Uji Coba Pelican Crossing
Cold Storage Raksasa Mulai 2026
Direktur Utama Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, menegaskan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan cold storage berkapasitas 5.000 ton yang ditargetkan beroperasi pada 2026.
“Untuk kami punya stok yang aman maka kami perlu membangun cold storage atau tempat penyimpanan yang besar. Kalau berjalan sesuai rencana, Insyaallah tahun depan Dharma Jaya sudah memiliki cold storage dengan kapasitas 5.000 ton,” jelas Raditya.
Ia optimistis kehadiran fasilitas ini akan memperkuat posisi Dharma Jaya sebagai penyangga strategis pangan di Ibu Kota. |
“Kami ingin memastikan bahwa Dharma Jaya hadir bukan hanya sekadar penyalur, tapi juga benteng utama dalam menjaga ketahanan pangan di ibu kota,” tegasnya.
Dengan dukungan sistem distribusi modern, Meat Shop, hingga armada pendingin keliling, Pemprov DKI menargetkan harga pangan tetap stabil dan kualitas produk lebih terjamin bagi warga Jakarta.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini