×
image

Ayah Polisi Diduga Biarkan Anak Pukul Wakasek di SMA Negeri 1 Sinjai

  • image
  • By Shandi March

  • 18 Sep 2025

Ayah MF, Aiptu Rajamuddin, anggota Satlantas Polres Sinjai diduga hanya menyaksikan penganiayaan yang dilakukan anaknya. (X@neVerAl0nely__)

Ayah MF, Aiptu Rajamuddin, anggota Satlantas Polres Sinjai diduga hanya menyaksikan penganiayaan yang dilakukan anaknya. (X@neVerAl0nely__)


LBJ – Kekerasan di lingkungan sekolah terjadi di SMA Negeri 1 Sinjai ketika seorang siswa berinisial MF (18) memukul Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Mauluddin di hadapan ayahnya yang merupakan anggota Polri. Insiden pada Selasa (16/9) sekitar pukul 09.00 WITA itu kini diproses hukum setelah dilaporkan ke kepolisian.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sinjai, Muhammad Suardi, mengungkap awal kejadian berawal dari laporan guru bahwa MF sering membolos pelajaran Mauluddin.

“Ini anak tidak pernah mengikuti pelajaran wakil kepala sekolah, sehingga mengadukan anak ini ke BK untuk datangkan orang tuanya,” jelas Suardi, Rabu (17/9).

Baca juga : Wali Kota Prabumulih Klarifikasi Isu Mutasi Kepsek dan Sampaikan Permintaan Maaf

Saat orang tua MF dipanggil, Mauluddin sempat tidak berada di sekolah. Namun setelah dihubungi wali kelas, Mauluddin datang ke ruang BK.

“Pak Maul datang setelah ditelepon guru wali kelasnya, kemudian masuk ke ruangan BK, tiba-tiba langsung diserang dipukul langsung oleh MF di hadapan bapaknya,” tutur Suardi.

Suardi menyebut ayah MF, Aiptu Rajamuddin, anggota Satlantas Polres Sinjai yang mengenakan pakaian cokelat hanya menyaksikan pemukulan itu.

Padahal sang ayah berada hanya dua meter dari lokasi pemukulan. Korban hanya bisa menutupi kepalanya dengan tangan saat menerima pukulan berkali-kali.

“Kalau pembiaran ada, karena dia tidak melerai anaknya, justru guru perempuan dan salah satu orang tua yang ada di situ yang melerai,” katanya.

Baca juga : Pomdam Jaya Pastikan Dua Anggota Kopassus Terlibat Penculikan Kacab Bank, Tergiur Imbalan Rp100 Juta

Ia menegaskan tidak ada masalah pribadi antara Mauluddin dan MF, selain ketidakhadiran MF di beberapa mata pelajaran.

"Setahu saya tidak ada. Itu saja mata pelajaran yang tidak diikuti, hanya tasnya saja yang ada tapi orangnya tidak ada. Bapaknya datang pakaian celana coklat ikat pinggang lantas begitu, kemudian pakaian kaos dan jaket," pungkasnya.

Kapolres Sinjai AKBP Harry Azhar memastikan pihaknya sudah menerima laporan resmi. “Sementara dilakukan pemeriksaan terhadap oknum polisinya. Propam yang periksa,” ujarnya.

Harry juga menuturkan bahwa laporan dari guru korban pemukulan sudah diterima, dan penyidik segera menindaklanjutinya dengan memeriksa beberapa saksi.

“Kami sudah terima laporannya. Pada saat ini masih pemeriksaan saksi-saksi dan kalau terbukti kami akan tetapkan sebagai tersangka,” tegas Harry.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post