Penyakit Misterius di Gaza Sebabkan Puluhan Warga Lumpuh, WHO Ungkap Fakta Baru
By Shandi March
04 Sep 2025
.jpeg)
Puluhan warga Palestina sedang mengantre makanan. (X@Irfan_newboys)
LBJ - Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk. Puluhan warga Palestina kini mengalami penyakit misterius yang berujung pada kelumpuhan, di tengah agresi Israel dan blokade pasokan makanan maupun obat-obatan yang tak kunjung berakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, sejak Juni 2024 sudah ada 85 kasus kelumpuhan yang diduga terkait dengan Guillain-Barre Syndrome (GBS).
Tak hanya itu, WHO juga mencatat delapan kematian yang berhubungan dengan penyakit ini.
“GBS merupakan kondisi penyakit pada sistem imun, yang menyebabkan kerusakan pada saraf. Kerusakan saraf bisa meliputi beberapa bagian tubuh seperti kulit, otot, hingga organ,” ungkap laporan WHO.
Kondisi ini memperburuk penderitaan warga Gaza yang telah menghadapi keterbatasan layanan kesehatan akibat blokade Israel. Pasokan obat-obatan yang minim membuat proses penanganan pasien berjalan lambat.
Baca juga : Israel Tembaki Warga Palestina di Gaza Saat Ambil Bantuan, 73 Orang Tewas
GBS sendiri adalah penyakit langka yang menyerang sekitar 100 ribu orang di dunia setiap tahun. Penyebab pastinya belum diketahui, namun kerap muncul setelah infeksi virus atau bakteri.
WHO menyebut bakteri Campylobacter jejuni sebagai faktor risiko umum, dan hal ini diperkuat hasil uji laboratorium di Gaza.
Menurut Kepala Pediatri Nasser Medical Complex di Khan Younis, Dr. Ahmed al-Farra, banyak sampel pasien menunjukkan positif Campylobacter jejuni serta enterovirus.
Virus tersebut umumnya menular melalui air tercemar dan bisa memicu demam, nyeri tubuh, sakit tenggorokan hingga ruam.
Al-Farra menegaskan, penyebaran penyakit di Gaza tidak lepas dari hancurnya infrastruktur sanitasi.
“Sampel juga menunjukkan hasil positif terkait enterovirus, sekelompok virus yang menyebar ke manusia lewat air yang terkontaminasi,” ujarnya.
Baca juga : PBB Kecam Dunia Bungkam atas Serangan Israel ke RS Gaza
Kondisi ini terjadi setelah Israel menghancurkan sistem pembuangan limbah, memaksa warga mengonsumsi air yang tercemar.
Laporan Oxfam pada Juli 2024 memperkirakan 70 persen fasilitas pengolahan limbah di Gaza rusak akibat pengeboman. Selain GBS, sejumlah warga juga dilaporkan mengalami acute flaccid paralysis yang menyebabkan kelemahan otot hingga kelumpuhan.
Sejak pertengahan Maret 2024, Israel memberlakukan blokade total terhadap pasokan vital termasuk makanan, obat, air, dan bahan bakar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa bahkan menetapkan Gaza berada pada bencana kemanusiaan tingkat lima, dengan ancaman kelaparan, kematian, dan malnutrisi akut yang semakin kritis.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini