×
image

Rumah Dijarah Massa Demo, Jam Tangan Rp11 Miliar Milik Ahmad Sahroni Akhirnya Balik

  • image
  • By Shandi March

  • 01 Sep 2025

Proses pengembalian jam tangan Ahmad Sahroni. (Instagram @tkpmedan)

Proses pengembalian jam tangan Ahmad Sahroni. (Instagram @tkpmedan)


LBJ – Kericuhan aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR RI beberapa waktu lalu menyisakan cerita tak terduga. Rumah Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, menjadi sasaran penjarahan. Dari sekian barang berharga yang hilang, publik menyoroti satu benda mewah: jam tangan seharga Rp11 miliar.

Kasus ini sontak mencuri perhatian, sebab angka fantastis tersebut membuat banyak orang tak habis pikir. Namun kabar terbaru datang pada Senin (1/9), jam tangan itu akhirnya kembali ke tangan pemiliknya. Proses pengembalian dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Pengembalian barang berharga itu melibatkan tokoh masyarakat. Imamuddin menjadi perantara yang dipercaya dalam prosesi tersebut. Ketua RT dan RW setempat juga hadir untuk memastikan transparansi.

Baca juga : Fraksi Nonaktifkan, Tapi DPR Tetap Bayar Gaji Sahroni, Uya Kuya, dan Tiga Anggota Lain

Dalam sebuah video yang beredar, suasana pengembalian terlihat sederhana, tetapi penuh perhatian publik. Kehadiran para tokoh masyarakat menegaskan bahwa pengembalian barang bernilai fantastis ini bukan hanya soal urusan pribadi, melainkan juga menyangkut rasa aman warga sekitar.

Publik melihat pengembalian itu sebagai simbol bahwa hasil penjarahan tidak akan pernah membawa keberkahan.

Meski begitu, muncul pertanyaan kritis: bagaimana bisa penjarahan rumah pejabat negara terjadi di tengah ibu kota, saat aparat seharusnya berjaga?

Meski barang mewah itu kembali, rasa trauma keluarga Sahroni akibat rumah dijarah tentu tidak mudah hilang.

Publik kini menanti langkah hukum yang akan ditempuh kepolisian. Sebab pengembalian barang tak serta-merta menghapus unsur pidana.

Baca juga : Salsa Erwina Tantang Ahmad Sahroni Usai Timnya Disebut Bergerak ke Pamulang

Seperti diketahui, Sahroni juga sempat disorot usai mengunggah pernyataan kontroversial sebelum kericuhan. Namun pada akhirnya, kasus penjarahan di rumahnya menunjukkan sisi rapuh keamanan di Jakarta saat demonstrasi besar berlangsung.

Aparat diharapkan menelusuri siapa pihak yang benar-benar terlibat agar kasus ini memberi pelajaran penting.

Demonstrasi memang sah untuk menyampaikan pendapat, tetapi bila berubah menjadi aksi perusakan dan penjarahan, maka yang tersisa hanyalah luka bagi demokrasi.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post