×
image

Curah Hujan Tinggi Akhir Agustus, Ini Daerah yang Perlu Waspada Menurut BMKG

  • image
  • By Shandi March

  • 20 Aug 2025

Ilustrasi. BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi curah hujan tinggi yang diprediksi akan terjadi pada akhir Agustus 2025. (Foto :Freepik)

Ilustrasi. BMKG mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi curah hujan tinggi yang diprediksi akan terjadi pada akhir Agustus 2025. (Foto :Freepik)


LBJ – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi curah hujan tinggi yang diprediksi akan terjadi pada akhir Agustus 2025. Sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan akan mengalami hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang.

Dalam laporan Prospek Cuaca Mingguan periode 19–25 Agustus, BMKG menjelaskan bahwa dinamika atmosfer global, regional, hingga lokal menjadi pemicu kondisi ini. Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 3 berkontribusi besar dalam pembentukan awan hujan di wilayah barat Indonesia.

“Faktor-faktor tersebut menyebabkan curah hujan meningkat di saat sebagian besar wilayah masih pada periode musim kemarau,” tulis BMKG melalui laman resminya, Senin (18/8).

Baca juga : Kronologi Kebakaran Apartemen City Park Cengkareng, Polisi Turun Tangan Usut Kasus

BMKG menyebut fenomena ini diperkuat oleh kombinasi Mixed-Rossby Gravity, Gelombang Kelvin, serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) positif. Kondisi atmosfer tersebut meningkatkan aktivitas konvektif sehingga awan hujan tumbuh lebih cepat dan meluas.

Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra ikut memengaruhi pola angin yang menimbulkan zona konvergensi serta belokan angin. Hal ini semakin memperbesar peluang hujan deras di beberapa daerah.

Tidak hanya faktor global, fenomena lokal juga mendukung kondisi labil atmosfer. Zona konvergensi terpantau di berbagai wilayah, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Laut Jawa, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Menurut BMKG, wilayah yang paling terdampak adalah Lampung, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Indeks Dipole Mode yang tercatat -0,84 juga berperan dalam meningkatkan pasokan uap air dari Samudra Hindia bagian barat Sumatra.

Baca juga : Cucu Bung Hatta Kritik Presiden dan Wapres di Upacara RI ke-80 Sebagai “Presiden Penculik, Wakil Anak Haram Konstitusi”

Fenomena MJO diprediksi akan bergeser ke fase 4 dalam beberapa hari ke depan, yang berarti peluang pembentukan hujan masih akan terus terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Dengan kondisi ini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir dan tanah longsor. ***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post